"Biasanya memang galak keluar ular, tapi Alhamdulillah sejak lahan yang dulunya semakin semakin sudah dibersihkan jarang terlihat ular. Semoga saja tidak keluar, karena sekarang lagi banyak ayam di kandang. Kalau tahun lalu, banyak ayam tetangga dimangsa ular sanca," tutur Ripto.
BACA JUGA:Dapati Kantor Kelurahan Sepi; Hasil Sidak Pj Wako Prabumulih Terhadap Pelayanan Publik Pasca Libur
BACA JUGA:Kota Prabumulih Masuk 9 Wilayah Rawan Banjir di Sumsel
Sementara itu, sejumlah masyarakat mengapresiasi kinerja tim BPBD Kota Prabumulih yang sudah menjalankan tugas dengan baik dan gerak cepat dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat.
Betapa tidak, petugas BPBD yang identik dengan penanganan kebakaran namun nyatanya juga mahir melakukan penanganan lain seperti evakuasi ular hingga tawon, termasuk membantu menurunkan kucing warga.
"Kami masyarakat salut dan bangga dengan tim BPBD, Alhamdulillah kinerjanya bagus dan selalu cepat bila ada laporan," tutur Andria salah satu warga tuturnya menambahkan tim BPBD Kota Prabumulih juga gercep menurunkan baleho yang tertiup angin.
Soleh warga lainnya juga mengungkapkan, agar tahun ini petugas damkar makin profesional dan kinerja makin lebih baik. "Kalau sejuah ini sudah bagus, semoga makin bagus dan selalu mengutamakan keselamatan," tukasnya yang juga mendoakan tim BPBD tetap sehat.
BACA JUGA:2024, BPBD Kota Prabumulih Catat 47 Kejadian Bencana
BACA JUGA:BPBD Kota Prabumulih Suplai Air Bersih ke Sekolah
Sementara itu, untuk kesehatan tim BPBD juga rutin dicek kesehatannya di posko. Pemeriksaan kesehatan biasanya dilakukan oleh tim PSC 119.
Terlebih saat ramai pengaduan kasus kebakaran, pemeriksaan akan lebih rutin dilakukan untuk memantau kesehatan petugas di lapangan.
Alasan Ular Sanca Muncul Saat Musim Hujan
Meskipun tidak ada penjelasan yang pasti mengenai alasan mengapa ular sanca keluar saat musim hujan, ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya, yaitu:
Perubahan Tempat Tinggal Ular Sanca
Ular sanca memiliki beragam habitat, seperti hutan hujan, padang rumput, sabana, rawa, hingga gurun. Mereka cenderung mencari perlindungan di tempat-tempat yang dapat memberikan kehangatan, seperti cekungan batu, tumpukan alang-alang, atau liang bekas mamalia. Beberapa spesies sanca, seperti woma dan sanca berkepala hitam, juga dikenal membuat liang sendiri menggunakan kepala mereka.
BACA JUGA:Penanganan Karhutla, BPBD Prabumulih Siapkan 3 Posko