KORANPRABUMULIHPOS.COM – Lagu terbaru Radja bertajuk Apa Sih? rupanya membawa tantangan tersendiri bagi band yang melejit di era 2000-an ini. Proyek anyar mereka menuai kritik dari Vadel Badjideh, model video klipnya, hingga tudingan kemiripan dengan karya artis internasional.
Masalah bermula ketika Vadel Badjideh memprotes bagian video klip di mana wajahnya digantikan dengan gambar monyet. Vadel merasa kecewa dan menilai hal ini tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
"Awalnya, pembahasan soal konsep ini hanya sebatas guyonan santai. Kami memang sempat ngobrol dengan manajemen Vadel bahwa ide itu terinspirasi dari video klip The Lazy Song-nya Bruno Mars, tapi tidak ada keberatan pada saat itu," ujar Ian Kasela, vokalis Radja, di kawasan Jakarta Selatan, Senin (23/12/2024).
Ian menambahkan bahwa ide tersebut muncul untuk memperkuat kesan bahwa Vadel dianggap sebagai "Bruno Mars-nya Indonesia". Sayangnya, setelah video dirilis, Vadel merasa keberatan.
Radja Tegaskan Tak Akan Revisi
Meski protes telah diajukan, Radja dengan tegas menyatakan tidak akan menghapus atau mengubah video musiknya.
"Gak akan revisi. Kalau sudah rilis ya sudah rilis. Video ini bahkan dalam 24 jam sudah ditonton hampir 200 ribu kali. Kami biarkan saja berjalan," kata Moldy, gitaris Radja.
Menurut Radja, mereka tidak merasa perlu memperlihatkan hasil video kepada Vadel sebelum dirilis. Ian beranggapan bahwa persetujuan lisan saat syuting sudah cukup untuk melanjutkan proses editing.
Langkah Hukum oleh Vadel Badjideh
Sementara itu, Vadel melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Selatan. Ia mengaku tidak hanya kecewa karena wajahnya diganti dengan gambar monyet, tetapi juga karena suaranya yang sudah direkam untuk proyek ini tidak digunakan dalam hasil akhir.
"Effort sudah besar, tapi hasilnya malah mengecewakan. Apalagi soal gambar monyet, ini menyakitkan karena saya sering mendapat ejekan serupa sebelumnya," ungkap Vadel.
Tudingan Plagiat Lagu
Selain polemik dengan Vadel, Apa Sih? juga mendapat sorotan karena dianggap memiliki kesamaan dengan karya Bruno Mars dan Rose BLACKPINK. Menanggapi hal ini, Moldy mengatakan bahwa inspirasi dalam bermusik adalah hal wajar.
"Apa salahnya meniru sesuatu yang baik? Yang penting kita tidak mengambil hak orang lain. Inspirasi boleh, asal diolah dengan gaya kita sendiri," jelas Moldy.
Bagaimana pendapat kalian tentang kontroversi ini?