PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Hilangnya trafo milik PDAM dalam aksi pencurian di Desa Karangan Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) masih berdampak bagi masyarakat.
Betapa tidak, saat ini ratusan pelanggan PDAM Tirta Prabujaya mengalami krisis air bersih. Krisis air itu seperti dirasakan oleh masyarakat Desa Karangan Kecamatan RKT.
Sejumlah pelanggan mengaku, sejak beberapa hari ini untuk memenuhi kebutuhan air minum terpaksa harus membeli. "Untuk minum kami beli di Tanjung Raman," katanya.
Senada dirasakan oleh PDAM di Kelurahan Tanjung Raman Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT). Warga terpaksa mengandalkan air sumur. "Sementara pakai sumur yang ada dulu, inipun sudah agak susah," tutur Ani dan beberapa warga.
BACA JUGA:Pihak Perusahaan Bakal Bangun Gerbang Prabumulih yang Rusak Awal Tahun 2025
BACA JUGA:Munzir Berharap Aspirasinya Diserap Oleh Anggota DPR Prabumulih
Warga berharap agar persoalan ini segera di atasi. "Minta secepatnya dicarika solusi, air ini penting. Semua aktivitas pakai air, air sumber kehidupan," ungkap warga berharap agar ada penyaluran air bersih.
Kepala Desa Karangan Yayan Kurniawan AMd, dikonfirmasi membenarkan warganya tengah kesulitan dalam memenuhi air bersih.
"Sebagian warga pakai air sumur. Tapi sudah banyak warga yang kesulitan air, karena ini sudah lama tidak hujan," imbuhnya.
Ditanya untuk kebutuhan air minum atau memasak? Yayan mengaku, banyak warga yang membeli air galon. "Untuk minum warga beli air galon, ada juga yang beli air tadmon," jelasnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Fajar Chriswarry beberapa waktu lalu, pasca terungkapnya insiden pencurian trafo langsung dipanggil oleh Pj Walikota Prabumulih H Elman ST MM.(*)