KORANPRABUMULIHPOS.COM - Tiga bulan sebelum tewas ditembak, AKP Ryanto Ulil Anshari, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, sempat menyampaikan niatnya untuk mengundurkan diri dari kepolisian. Keinginan tersebut disampaikan kepada ibunya, Cristina Yun Abubakar, melalui percakapan telepon.
Cristina menceritakan bahwa anaknya tidak mengungkapkan alasan pasti di balik niatnya tersebut. “Anak saya sempat bilang ingin berhenti jadi polisi sekitar tiga bulan yang lalu,” ujar Cristina.
Namun, sang ibu mencoba mengingatkan AKP Ryanto bahwa profesinya sebagai polisi merupakan bagian dari masa depan yang lebih baik.
"Saya bilang ke dia, jangan keluar dari kepolisian, karena itu untuk masa depanmu. Itu kebaikan Tuhan buat kamu. Syukuri saja," ungkap Cristina.
MeBACA JUGA:Polres Prabumulih Tanam 2 Kg Bibit Jagung di Lahan Polsek Cambai
BACA JUGA:Polres Prabumulih Bagikan Makanan Sehat di Dua Sekolah, Program Jumat Berkah Si Limas
ski mendengar nasihat ibunya, AKP Ryanto hanya menjawab dengan janji bahwa suatu saat dia akan menceritakan lebih lanjut.
"Dia cuma bilang nanti akan cerita lebih lanjut," tambahnya.
Cristina mengaku bahwa pernyataan anaknya itu membuatnya semakin khawatir. Ia menduga anaknya tertekan dengan situasi tugas di kepolisian, yang mungkin menyebabkan niat tersebut.
"Saya selalu memikirkan kondisinya di tempat tugas, mungkin dia merasa tertekan," ujarnya.
AKP Ryanto Ulil Anshari yang berusia 34 tahun dan berstatus bujangan, direncanakan menikah dengan kekasihnya yang seorang polwan pada tahun 2025.
Namun, rencana tersebut tidak pernah terwujud setelah AKP Ryanto tewas ditembak oleh rekannya, AKP Dadang Iskandar, pada Jumat, 22 November 2024, sekitar pukul 00.43 WIB.
Saat ini, jenazah AKP Ryanto telah dibawa ke kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan, untuk dimakamkan.