2. Perhatikan tempat untuk berjemur
Ketika seorang bayi berjemur, harus diperhatikan tempat yang digunakan, disarankan agar bayi berjemur di dalam ruangan saja.
Paparan sinar matahari langsung pada bayi dapat meningkatkan risiko kanker kulit di masa depan, oleh sebab itulah sebaiknya bayi berjemur di bawah paaparan sinar matahari dengan cara berdiri di depan jendela ataupun teras rumah yang masih terlindungi dari cahaya matahari langsung.
3. Menggunakan pakaian
Perlu dipahami jika menjemur bayi tidak perlu keseluruhan tubuh untuk mendapatkan paparan sinar matahari, tidak melepaskan seluruh pakaian bayi, karena bayi yang baru lahir masih rentan terserang flu atau masuk angin.
Karena itulah perlu diperhatikan saat bayi berjemur di bawah paparan sinar matahari sebaiknya masih menggunakan pakaian, seperti celana, penutup kepala dan penutup mata.
Paparan sinar matahari yang secara tidak langsung mengenai bagian dada bayi bisa bermanfaat untuk melancarkan pernafasan serta mengurangi dahak pada bayi, caranya dengan membuat posisi bayi menjadi telungkup agar tidak hanya dada nya saja yang terpapar sinar matahari namun juga punggung bayi.
Cukup sekitar 20 persen dari permukaan kulit yang terpapar sinar matahari, maka sebaiknya ketika bayi berjemur di bawah paparan sinar matahari,
4. Tidak disarankan untuk bayi prematur
Bayi yang terlahir secara prematur tidak disarankan untuk terkena paparan sinar matahari pada beberapa minggu pertama.
Karena dalam kondisi prematur bayi tidak bisa menyesuaikan diri dengan suhu hangat, sebab seorang bayi prematur membutuhkan suhu tubuh yang stabil.
5. Perhatikan suhu tubuh bayi
Peningkatan suhu tubuh bayi yang tidak normal akibat terkena paparan sinar matahari berkepanjangan harus diperhatikan.
Fungsi tubuh serta otak seorang bayi dapat dipengaruhi oleh suhu tinggi, sehingga durasi serta suhunya lebih baik diperhatikan dengan cermat.
6. Hindari dehidrasi
Jika bayi sedang melakukan aktivitas berjemur di bawah paparan sinar matahari perlu diperhatikan agar bayi tidak mengalami dehidrasi ya.