Ya Allah! HIV/AIDS Masih Diangab Aib, Dinas Kesehatan Baru Temukan 23 Kasus di OKU Timur

Rabu 08 Nov 2023 - 02:08 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

OKU TIMUR - Mendeteksi penyakit HIV/AIDS bukan perkarah mudah, sebab penyakit ini masih dianggap aib.

Sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan hingga saat ini baru mendeteksi 23 orang pederita HIV/AIDS di Bumi Sebiduk Sehaluan.

"23 kasus ini yang melapor atau yang terdeteksi di OKU Timur. Semua sudah pada fase akhir," kata Kabid P2P Dinas Kesehatan OKU Timur, Umaida Kosim, Selasa 7 November 2023. 

Dia melaporkan dari 23 kasus tersebut, paling banyak diderita oleh usia produktif atau di bawah usia 40 tahun.

Menurutnya, mungkin angka kasus terjangkit HIV/AIDS di OKU Timur lebih banyak lagi yang belum terdeteksi.  

Dieketahuia human immunodeficiency virus atau HIV adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh, fase lanjut dari terjangkit HIV ini adalah disebut Acquired immunodeficiency syndrome atau AIDS.

 

HIV menargetkan sel darah putih tubuh, melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat kita lebih mudah terserang penyakit seperti tuberkulosis, infeksi, dan beberapa jenis kanker.

BACA JUGA:Siap-siap! Selain Manasik, CJH 2024 Bakal Diisi Latihan Fisik

Jumlah kasus HIV/AIDS di OKU Timur, Sumatera Selatan tital ada 23 orang yang melapor. Kita pernah melapor ini sudah mulai ada gejala dan sudah di fase akhir.

"Kita punya fasilitas kesehatan yang ditunjuk yang di tunjukm senagai faskes yang punya kompetensi itunya memiliki perawatan dukungan pengobatan (PDP)," katanya.

Dia mengatakan, di OKU Timur ada 9 fasilitas kesehatan (faskes) sudah melayani Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV/AIDS. Sisanya 15 faskes  bisa melayani konseling HIV/AIDS, jika memang mengarah akan dirujukkan 

"Kita menjaring kasus-kasus ini dari faskes yang kita tunjuk yang sudah memiliki PDP HIV/AIDS,"katanya.

Adapun kesembilan Fakes tersebut yakni RSUD Martapura, RSUD OKU Timur, RS Islam At Taqwa, RS Caritas Belitang, Puskesmas Bangsa Negara, Puskesmas Gumawang, Puskesmas Sukaraja, Puskesmas Pemetung Basuki dan Puskesmas Totorejo.

"Untuk faskes yang melayani PDP itu bisa melakukan pengobatan. Sedangkan faskes yang tidak melayani PDP itu hanya konseling. Konseling ini bertujuan memberikan sosialisasi tentang HIV/AIDS dan kemudian apabila ada pasien yang terkena HIV merujuk ke Faskes yang melayani PDP HIV/AIDS," jelasnya.

Tags :
Kategori :

Terkait