KORANPRABUMULIHPOS.COM - Cuaca panas yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Sumatera Selatan, bisa memengaruhi aktivitas harian dan meningkatkan risiko munculnya penyakit akibat suhu ekstrem. BMKG menyebutkan bahwa suhu mencapai 35 derajat celsius atau lebih tergolong ekstrem, yang dapat menguras energi tubuh dan meningkatkan risiko beberapa penyakit.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengidentifikasi ada tujuh penyakit umum yang sering muncul akibat cuaca panas, yang bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga lansia. Berikut penjelasan tentang jenis penyakit tersebut serta cara pencegahannya.
7 Penyakit Akibat Cuaca Panas
Kenaikan suhu yang signifikan bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, memicu berbagai penyakit. Berikut adalah penyakit yang sering terjadi saat cuaca panas, seperti yang dijelaskan Kemenkes:
- Dehidrasi
Gejala dehidrasi termasuk kulit kering dan warna urin yang lebih gelap. Tanda lain yang umum adalah bibir pecah-pecah dan tenggorokan kering, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan. Dehidrasi dapat berkembang menjadi heat cramps (kejang akibat panas), heat exhaustion (kelelahan), atau bahkan heat stroke yang bisa fatal.
- Migrain
Paparan sinar matahari dan polusi berlebih dapat memicu migrain, yang sering kali disertai rasa sakit berdenyut di sekitar pelipis dan mata. Migrain dapat menyebabkan mual, kehilangan nafsu makan, hingga muntah, dan jika tidak diatasi, bisa mengganggu aktivitas harian.
- Panas Dalam
Cuaca panas, ditambah konsumsi makanan seperti gorengan atau makanan pedas, bisa memicu panas dalam. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan balita.
- Demam Tinggi
Terpapar sinar matahari dapat meningkatkan suhu tubuh hingga menyebabkan demam tinggi. Tubuh yang kesulitan mengeluarkan panas akan mengalami peningkatan suhu yang biasanya disertai dehidrasi dan terkadang infeksi ringan seperti batuk atau pilek.
- Biang Keringat (Heat Rash)
Produksi keringat yang berlebihan di cuaca panas dapat menyebabkan biang keringat atau ruam, yang sering terjadi di area yang tertutup atau mengalami gesekan, seperti dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertekan oleh pakaian.
- Sakit Mata
Kondisi cuaca panas juga bisa menyebabkan sakit mata, terutama jika debu, asap, atau kotoran masuk ke mata selama beraktivitas di luar ruangan.
- Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Cuaca panas dan berdebu dapat memicu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yang sering kali menyerang anak-anak.
Cara Mencegah Penyakit Akibat Cuaca Panas
Mengetahui penyakit yang mungkin muncul di cuaca panas membuat kita bisa lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan. Berikut cara yang dianjurkan Kemenkes untuk menjaga kesehatan selama cuaca panas:
- Banyak minum air putih tanpa menunggu haus.
- Hindari minuman berkafein, berenergi, alkohol, dan minuman manis.
- Gunakan topi atau payung untuk menghindari kontak langsung dengan sinar matahari.
- Pakai pakaian berbahan ringan dan longgar.
- Pilih pakaian berwarna terang untuk menghindari penyerapan panas berlebihan.
- Hindari aktivitas di luar ruangan antara pukul 11.00-15.00 siang.
- Jangan meninggalkan siapa pun di dalam mobil parkir, baik dengan jendela terbuka atau tertutup.
- Oleskan sunscreen dengan SPF minimal 30 pada kulit yang terpapar.
- Sediakan botol semprot air dingin saat berkendara.
Berbagai langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kesehatan selama cuaca panas dan menjaga tubuh tetap sehat. Semoga bermanfaat! (*)