Heboh! Korea Utara Dituduh Kirim Pasukan ke Rusia untuk Perang di Ukraina! Benarkah?

Selasa 22 Oct 2024 - 19:08 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Korea Utara (Korut) telah membantah laporan yang menyebutkan bahwa mereka mengirimkan pasukan ke Rusia untuk mendukung negara tersebut dalam konflik di Ukraina. Pemerintah Pyongyang menyebut klaim yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) sebagai "rumor yang tidak berdasar."

Pada Jumat (18/10), Badan Intelijen Korsel mengungkapkan bahwa Korut telah mengirimkan tentara dalam "jumlah besar" untuk membantu Rusia. Mereka mengklaim bahwa sekitar 1.500 tentara khusus dari Korut telah berada di Rusia untuk pelatihan dan akan segera diterjunkan ke garis depan di Ukraina.

Dalam pernyataannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), salah satu perwakilan Korut menegaskan bahwa negaranya tidak pernah mengirimkan pasukan ke Rusia untuk berperang melawan Ukraina. "Terkait dengan apa yang disebut kerja sama militer dengan Rusia, saya rasa tidak perlu mengomentari rumor stereotip yang tidak berdasar," ungkapnya dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat.

Perwakilan tersebut menambahkan bahwa klaim yang dilontarkan oleh Korsel baru-baru ini bertujuan untuk merusak reputasi Korut dan mengganggu hubungan sah dan bersahabat antara dua negara berdaulat.

BACA JUGA:Yahya Sinwar Tewas dalam Serangan Israel, Bagaimana Respons Warga Gaza?

Sejak Rusia melancarkan invasi terhadap Ukraina pada tahun 2022, hubungan antara Pyongyang dan Moskow semakin erat. Namun, Seoul dan sekutunya, Amerika Serikat, telah mengklaim bahwa pemimpin Korut, Kim Jong Un, telah mengirimkan pasokan senjata ke Rusia, klaim yang juga dibantah oleh Korut.

Terkait laporan pengiriman pasukan Korut, Rusia tidak memberikan konfirmasi maupun bantahan. Dalam pernyataannya, Moskow mempertahankan kerja sama militernya dengan Pyongyang. Sementara itu, Korsel baru-baru ini memanggil Duta Besar Rusia di Seoul, Georgiy Zinoviev, untuk menyampaikan kritik terhadap keputusan Korut yang mengirimkan tentara untuk mendukung Rusia di Ukraina. Otoritas Seoul menekankan perlunya penarikan segera tentara Korut tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Korsel, Kim Hong Kyun, memperingatkan Zinoviev tentang "kekhawatiran besar" terkait pengiriman pasukan Korut dan mendesak agar langkah tersebut dihentikan, karena dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan, tidak hanya bagi Korsel, tetapi juga bagi komunitas internasional.

Kategori :