Intel Digugat Pemegang Saham Akibat Kondisi Keuangan yang Memburuk

Foto: Dok. Intel--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Para pemegang saham Intel mengajukan gugatan terhadap perusahaan karena dinilai gagal mengkomunikasikan masalah internal yang menyebabkan penurunan pendapatan, pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan, penghentian dividen, serta penurunan valuasi senilai USD 32 miliar dalam satu hari.

Gugatan tersebut ditujukan kepada Intel, CEO Patrick Gelsinger, dan CFO David Zinsner, dan telah diajukan di pengadilan federal San Francisco, seperti dilaporkan oleh Reuters, Jumat 9 Agustus 2024.

Pemegang saham merasa tidak diberi informasi yang memadai ketika Intel mengumumkan bahwa bisnis foundry mereka, yang memproduksi chip untuk perusahaan lain, sedang mengalami kesulitan, yang mengakibatkan kerugian miliaran dolar bagi perusahaan.

Intel juga dituduh mengeluarkan pernyataan menyesatkan terkait bisnis dan kemampuan produksi chip mereka, yang mengakibatkan nilai saham mereka meningkat dari 25 Januari hingga 1 Agustus. Hingga kini, Intel belum memberikan tanggapan resmi terkait gugatan ini.

BACA JUGA:Kurangi Biaya Intel PHK 15.000 Karyawan

BACA JUGA:Intel Xeon 144 Core vs AMD Epyc 128 Core, Mana Lebih Kencang?

Gugatan tersebut muncul setelah diumumkannya PHK terhadap 15% dari total karyawan Intel, yang mencakup lebih dari 15 ribu posisi. Perusahaan juga memutuskan untuk menghentikan pembagian dividen kepada pemegang saham mulai kuartal keempat 2024 sebagai bagian dari upaya restrukturisasi untuk menghemat pengeluaran sebesar USD 10 miliar pada tahun 2025.

Intel melaporkan kerugian sebesar USD 1,61 miliar setelah pendapatannya turun 1% menjadi USD 12,83 miliar. Perusahaan sedang berusaha untuk bersaing dengan para pesaingnya, seperti AMD, Nvidia, Samsung, dan TSMC, yang meraih pertumbuhan dari meningkatnya popularitas AI.

Harga saham Intel juga turun 26% menjadi USD 21,48 per lembar pada 2 Agustus, sehari setelah laporan keuangan terbaru dan pengumuman PHK serta penghentian dividen dirilis. Kini, harga saham Intel berada di USD 18,99 per lembar, atau telah turun 34,6% sejak pengumuman tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER