32 Pemuda Prabumulih Ikuti Pelatihan Operator Lantai Bor, Cak Arlan: Kesempatan Emas, Jangan Disia-siakan

32 Pemuda Prabumulih Ikuti Pelatihan Operator Lantai Bor--prabupos
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – 32 pemuda asal Kota Prabumulih ini diharapkan mengangkat perekonomian keluarga.
Ya, sebanyak 32 warga Kota Prabumulih yang berasal dari keluarga tidak mampu sedang mengikuti pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).
Pelatih yang digelar itu berfokus pada keterampilan sebagai floorman atau operator lantai bor, yang secara resmi dibuka pada Jumat, 23 Mei 2025, di aula Disnaker Prabumulih.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang percepatan penurunan kemiskinan ekstrem secara optimal.
BACA JUGA:Menulis di Depan Juri, Lomba Jurnalistik Polres Prabumulih
BACA JUGA:Komitmen Tingkatkan Mutu Pelayanan: Puskesmas Karang Raja Hadirkan Lima Klaster Layanan Terintegrasi
Selain itu, pelatihan ini sejalan dengan visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Prabumulih untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus memperkuat ekonomi lokal, khususnya mengingat Prabumulih sebagai kota penghasil minyak dan gas (migas) yang potensial.
“Kami menggunakan anggaran dari APBD untuk mendukung program ini. Harapannya, pelatihan ini bisa meningkatkan keterampilan masyarakat, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu,” ujar Kepala Disnaker Prabumulih, H Sanjay Yunus dalam laporannya.
Pelatihan yang dijadwalkan berlangsung selama satu bulan, mulai 20 Mei hingga 20 Juni 2025, tak hanya bertujuan mengasah keterampilan teknis para pencari kerja, tetapi juga membuka peluang besar untuk berkarier di sektor migas.
Para instruktur yang dilibatkan berasal dari kalangan profesional migas, termasuk praktisi yang berasal dari beberapa perusahaan migas aktif di Prabumulih.
BACA JUGA:Lagi, Wako Prabumulih Sidak Bangunan Terbengkalai: Gedung AKN Akan Difungsikan Kembali
Setelah mengikuti pelatihan intensif selama 20 hari, seluruh peserta akan menjalani uji kompetensi resmi di Cepu guna mendapatkan sertifikasi profesi yang diakui secara nasional.
Menurut Sanjay, antusiasme masyarakat terhadap pelatihan ini luar biasa. Dari 509 pendaftar, sebanyak 486 peserta lolos seleksi administratif.