1 Juta Hektare Lahan Baru untuk Swasembada Jagung

1 Juta Hektare Lahan Baru untuk Swasembada Jagung--prabupos

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan target untuk membuka lebih dari 1 juta hektare lahan baru di luar area yang sudah ada (eksisting), dengan tujuan untuk memperluas area penanaman jagung.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan hal tersebut usai rapat koordinasi terkait pengembangan jagung di Jakarta pada Senin. Menurutnya, pembukaan lahan baru ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jagung dalam negeri. "Kami menargetkan minimal 1 juta hektare lahan baru yang akan digunakan untuk menanam jagung demi mencukupi kebutuhan domestik," jelasnya.

Sudaryono menambahkan, pembukaan lahan tersebut diharapkan dapat mengurangi volume impor jagung, sehingga mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat swasembada pangan. 

Dalam rapat yang dihadiri oleh perwakilan Polri, BUMN, serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Sudaryono menegaskan bahwa pembukaan lahan jagung baru ini tidak akan mengganggu pemenuhan kuota padi gogo, karena jagung adalah tanaman yang tahan terhadap kondisi tertentu dan dapat tumbuh dengan baik sebagai tanaman tumpangsari.

BACA JUGA:Jalan Sindur Prabumulih Terang, Warga Nyaman

BACA JUGA:Komisi II DPR RI Usul Pemerintah Tinjau Ulang Regulasi Pemilu

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dalam rapat tersebut, pihaknya juga mencatat adanya potensi lahan seluas 1,2 juta hektare untuk penanaman jagung, yang akan segera dilakukan identifikasi untuk tindak lanjut lebih lanjut.

"Dalam identifikasi awal, kami mencatat ada potensi lahan seluas 1,2 juta hektare. Kami akan merinci lebih lanjut lokasi kebunnya, titik koordinatnya, serta luas efektif yang dapat digunakan untuk penanaman jagung," ujar Sudaryono.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan luas panen jagung di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 2,49 juta hektare.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa Indonesia akan menghentikan impor beras, gula, jagung, dan garam untuk konsumsi domestik mulai tahun depan.

 "Tahun depan, Indonesia tidak akan lagi mengimpor beras, jagung untuk pakan, dan garam untuk konsumsi," ujar Zulkifli, usai menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Jakarta pada Kamis 12 Desember 2024.

Zulkifli optimis bahwa program ketahanan pangan dapat terlaksana dengan cepat, dan dengan penghentian impor komoditas-komoditas tersebut, Indonesia akan semakin mandiri dalam bidang pangan.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER