Tragedi 13 Tahun Silam di Sepang: Kecelakaan yang Merenggut Nyawa Marco Simoncelli

--

 

KORANPRABUMULIHPOS.COM – MotoGP 2024 akan menggelar balapan seri ke-18 di Sirkuit Buriram, Thailand, pada 27 Oktober, kemudian dilanjutkan dengan seri di Sirkuit Sepang, Malaysia. Sepang sendiri memiliki kenangan pahit bagi dunia balap, terutama terkait insiden tragis yang terjadi pada 23 Oktober 2011, tepat 13 tahun lalu.

 

Pada hari itu, pebalap Honda, Marco Simoncelli, mengalami kecelakaan fatal di putaran kedua balapan. Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam bagi banyak penggemar MotoGP, terutama karena Simoncelli yang masih berusia 24 tahun saat itu, dikenal sebagai pebalap yang berani dan karismatik.

Insiden terjadi ketika Simoncelli kehilangan kendali di tengah persaingan sengit dengan Valentino Rossi dan Colin Edwards. Ketika terjatuh, ia berada tepat di jalur motor Rossi dan Edwards yang melaju dengan kecepatan tinggi, menyebabkan tubuhnya tertabrak. Helm Simoncelli terlepas akibat benturan keras, dan meskipun sempat diberi perawatan, nyawanya tak tertolong.

Rossi, yang dikenal dekat dengan Simoncelli, sangat terpengaruh oleh kecelakaan tersebut. Dalam beberapa wawancara, ia mengungkapkan betapa beratnya menerima kepergian sahabatnya. Dalam satu kesempatan pada 2022, Rossi mengenang kembali momen tersebut dan menyatakan bahwa tragedi itu menjadi salah satu titik terendah dalam hidupnya.

"Saya tidak akan pernah melupakan momen itu, salah satu yang terburuk dalam hidup saya," kata Rossi, seperti dikutip dari Motorsport. "Meskipun sudah bertahun-tahun berlalu, rasa itu masih terus menghantui."

Nomor 58 Simoncelli Dipensiunkan

Sebagai bentuk penghormatan untuk Marco Simoncelli, nomor balap 58 yang ia kenakan sejak berlaga di kelas 125cc pada 2003 secara resmi dipensiunkan dari MotoGP. Hal ini diumumkan pada seremoni sederhana di Misano, yang kini bernama Misano World Circuit Marco Simoncelli.

CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, mengungkapkan bahwa nomor 58 kini menjadi milik keluarga Simoncelli dan tidak akan digunakan lagi kecuali jika mereka memutuskan sebaliknya. Nomor tersebut menjadi simbol penghargaan abadi untuk sang pebalap Italia.

Nomor 58 adalah salah satu dari beberapa nomor yang dipensiunkan di MotoGP. Sebelumnya, nomor 48 dan 74 dihentikan untuk mengenang Shoya Tomizawa dan Daijiro Kato, sementara nomor 34 dan 65 dipensiunkan sebagai penghormatan terhadap Kevin Schwantz dan Loris Capirossi.

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER