Tolak Dijodohkan, Wanita Tuntut Pembatalan Pernikahan dari Atap Rumah

Tolak Dijodohkan, Wanita Tuntut Pembatalan Pernikahan dari Atap Rumah--Istimewa

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Karena menolak perjodohan dari orang tuanya, seorang wanita mengambil langkah ekstrem dengan memanjat atap rumah untuk meminta agar pesta pernikahannya dibatalkan.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun @indotoday.id pada 16 September 2024, terlihat seorang wanita berpakaian hitam dengan celana putih berada di atas atap sebuah rumah. Video tersebut memperlihatkan bagaimana wanita itu menolak turun meski warga dan seorang petugas kepolisian mencoba membujuknya.

"Saat ini ada seorang wanita yang baru menikah dan memilih naik ke atap rumah. Kami belum mengetahui alasan pastinya, tetapi dia menolak untuk turun," ungkap perekam video yang menunjukkan situasi tersebut.

Petugas kepolisian tampak berusaha membantu dengan menyiapkan tangga dan memintanya untuk turun, namun wanita tersebut tetap tidak mau turun. Kejadian ini menarik perhatian banyak orang yang berada di sekitar lokasi.

BACA JUGA:Ruas Tol Baleno Rampung: Jarak Bayung Lencir ke Jambi Kini Hanya 15 Menit

BACA JUGA:TKW di Jepang Terjatuh dari Lantai 4 Gedung di Hiroshima, Galang Dana untuk Pemulangan Jenazah

Video aksi nekat wanita tersebut mendapatkan banyak perhatian di media sosial, dengan lebih dari 334 ribu tayangan dan 25,3 ribu pembagian. Menurut informasi yang didapat, peristiwa ini terjadi di Desa Nazalou, Kecamatan Gunung Sitoli Aloba pada Juli 2024.

Kapolsek Gunungsitoli Alo'oa, Ipda Dermawan Laoly, menjelaskan bahwa wanita tersebut naik ke atap sebagai bentuk protes karena tidak setuju dengan perjodohan yang dipaksakan oleh orang tua, meskipun pernikahan sudah dilaksanakan sehari sebelumnya. "Wanita itu menyatakan bahwa dia akan turun jika pernikahannya dibatalkan," kata Dermawan.

Pihak desa kemudian berusaha mencari jalan tengah dengan mengadakan pertemuan antara kedua keluarga. Akhirnya, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Aksi tersebut menuai berbagai komentar di media sosial. Banyak warganet menyarankan agar orang tua tidak memaksakan jodoh dan mempertimbangkan perasaan anak mereka.

BACA JUGA:Wanagama Nusantara: Model Baru Pengelolaan Hutan dan Pendidikan Lingkungan di IKN

BACA JUGA:Pramono Agung Berambisi Ubah Jakarta Jadi Surga Sepeda Seperti Bangkok dan Korea

“Jika seseorang tidak mau dan tidak mencintai, sebaiknya tidak dipaksakan. Kadang orang tua tidak mempertimbangkan perasaan anak yang akan menjalani pernikahan,” tulis seorang warganet.

Berbeda dengan kejadian ini, di Pasuruan, Jawa Timur, seorang pemuda memanjat atap rumah tetangga dan mengamuk akibat putus cinta pada tahun 2023. Dalam insiden tersebut, pemuda berusia 23 tahun merusak genting dan melemparkan material ke rumah sekitar, menyebabkan kerusakan pada empat rumah. Peristiwa tersebut juga viral di media sosial, di mana pelaku akhirnya dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER