Sekolah Hancur, Siswa di Palestina Memulai Tahun Ajaran Baru di Tenda

Penampakan Sekolah di Palestina Hancur. (Foto: REUTERS/Doaa Rouqa)--

"Anak-anak membutuhkan program besar-besaran yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan UNRWA, untuk membantu mereka memulihkan sebagian kehidupan mereka sebelum perang dan berintegrasi kembali ke dalam proses pendidikan seperti sebelumnya," lanjutnya.

Melihat dampak kekerasan terhadap anaknya, Yahya menyarankan agar tahun ajaran berikutnya diisi dengan kegiatan dan permainan yang dapat mendukung kondisi psikologis anak-anak. Dia juga menekankan pentingnya pembelajaran tatap muka.

"Saya juga menentang pendidikan daring, meskipun internet dan listrik tersedia, karena tidak akan pernah seefektif pendidikan tatap muka, yang dapat meningkatkan perilaku anak dan memperbaiki kebiasaan serta ide buruk yang mereka peroleh selama perang," tambahnya.

Haneen Abu Zer (28), orang tua dari dua anak yang masih duduk di taman kanak-kanak dan kelas satu, percaya bahwa pendidikan sangat penting untuk anak-anaknya. Namun, dia merasa anak-anaknya belum siap untuk memulai kembali proses belajar.

"Saya mencoba mengajari putri saya cara menulis dan membaca, tetapi saya gagal karena ia masih di kelas satu dan tahap pendidikan ini membutuhkan spesialis," katanya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER