WHO Tetapkan Mpox atau Cacar Monyet sebagai Kedaruratan Global

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan situasi terkini terkait penyakit Mpox --Foto:ist

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan situasi terkini terkait penyakit Mpox sebagai "kedaruratan kesehatan masyarakat yang memprihatinkan secara global" pada Rabu, 14 Agustus.

Direktur Jenderal WHO menyatakan bahwa "kedaruratan kesehatan masyarakat yang memprihatinkan secara global adalah tingkat peringatan tertinggi menurut hukum kesehatan internasional," katanya 

Ia juga menyebut bahwa rekomendasi dari Komite Darurat dan pernyataan dari @AfricaCDC yang mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat untuk keamanan regional sejalan.

Ghebreyesus menambahkan bahwa WHO akan fokus pada koordinasi respons global dalam beberapa hari dan minggu mendatang, bekerja sama dengan negara-negara terdampak, serta memanfaatkan kehadiran di lapangan untuk mencegah penularan, memberikan perawatan, dan menyelamatkan nyawa.

BACA JUGA:Daswan: Tidak ada Aturan Tertulis Paskibraka Harus Lepas Hijab

BACA JUGA:Diskriminasi dalam Paskibraka: KB PII dan MUI Menuntut Klarifikasi dan Perubahan Kebijakan

Untuk mendukung upaya ini, WHO telah menyiapkan rencana respons regional yang memerlukan dana awal sebesar 15 juta dolar AS (sekitar Rp235 miliar). 

Saat ini, mereka telah mengeluarkan 1,45 juta dolar AS (sekitar Rp22,7 miliar) dari Dana Kontingensi untuk Keadaan Darurat WHO dan merencanakan tambahan pengeluaran dalam waktu dekat. WHO juga meminta dukungan dari para donor untuk melengkapi kebutuhan dana tersebut.

Sejak awal tahun 2024, penyakit ini telah dilaporkan di berbagai negara Afrika, dengan lebih dari 90 persen kasus berasal dari Republik Demokratik Kongo. Mpox ditularkan melalui kontak dekat dan dapat menyebabkan ruam serta gejala mirip flu, menurut WHO.

Cacar monyet adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Monkeypox (MPXV), yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dan keluarga Poxviridae, kelompok yang sama dengan virus penyebab cacar.

BACA JUGA:Posisi Airlangga di Kabinet Aman? Ini Kata Presiden Jokowi

BACA JUGA:KPAI Desak BPIP Hapus Kebijakan Melepas Jilbab untuk Paskibraka Perempuan

Meskipun penularan penyakit ini umumnya terjadi dari hewan (zoonosis), gejalanya biasanya lebih ringan dibandingkan dengan cacar.

Penyakit ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 1958 di Denmark, ketika dua wabah mirip cacar terjadi pada koloni kera yang digunakan untuk penelitian. Dari sinilah nama "monkeypox" atau cacar monyet berasal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER