Membangkitkan Teater Sumatera Selatan: Langkah-Langkah Penting untuk Mempertahankan Budaya

Membangkitkan Teater Sumatera Selatan: Langkah-Langkah Penting untuk Mempertahankan Budaya--Foto: Dudun/sumeks-

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Ekosistem teater di Sumatera Selatan (Sumsel) memerlukan pengembangan berkelanjutan untuk memastikan kelangsungan budaya di tengah berbagai kendala dan keterbatasan. Vebri Al Lintani, seorang seniman teater di Sumsel, menyoroti pentingnya memperhatikan berbagai faktor yang mendukung ekosistem ini.

Menurut Vebri, faktor pertama yang harus diperhatikan adalah kebijakan pemerintah, infrastruktur, serta sarana dan prasarana. Ia mengungkapkan bahwa regulasi yang baik akan memungkinkan ekosistem teater berfungsi secara optimal. Hal ini disampaikannya dalam Diskusi Ekosistem Teater di Sumatera Selatan yang berlangsung di Gedung Kesenian Palembang pada Sabtu (29/6).

Vebri juga menekankan perlunya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di instansi terkait yang memahami seluk-beluk teater. Saat ini, kesenian, terutama teater, sering dipandang sebelah mata dan belum mendapatkan perhatian serius. Paradigma ini, menurutnya, perlu diubah.

Sebagai mantan Ketua Dewan Kesenian Palembang, Vebri memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukan, termasuk mendorong pengesahan peraturan daerah (Perda) tentang kesenian di Palembang yang akan dibahas tahun ini. Ia juga menyatakan perlunya peningkatan sarana dan prasarana seperti Gedung Kesenian. Vebri menekankan pentingnya keterhubungan yang harmonis antara Dewan Kesenian, seniman, dan instansi terkait untuk mendukung ekosistem teater.

BACA JUGA:Mulai Sosialisasi, Terkait Pembuatan SIM Wajib Punya BPJS

BACA JUGA:Survei: Generasi Milenial Lebih Suka Liburan Ke Luar Kota daripada Staycation

Toton Dai Permana, peserta diskusi lainnya, menilai bahwa ekosistem kesenian sangat bergantung pada kondisi daerah masing-masing. Meskipun sudah ada kemajuan, upaya pembangunan ekosistem teater harus terus dilakukan agar lebih kondusif. Ia juga mengungkapkan bahwa peran pemerintah dalam budaya dan kesenian perlu ditingkatkan, meskipun seniman tidak harus terlibat dalam politik, hal ini tetap bergantung pada individu masing-masing.

Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), Hasan M. Sn., menjelaskan bahwa kegiatan diskusi ini merupakan kerjasama antara DKP dan Perkumpulan Nasional Teater Indonesia (Penastri). Program ini bertujuan untuk membangkitkan ekosistem kesenian, khususnya teater, di Sumsel dan Palembang. Hasan mengakui bahwa meskipun perkembangan teater di Palembang sudah berjalan, dorongan yang konsisten diperlukan untuk menjaga momentum tersebut. Oleh karena itu, pemerintah harus terus didorong untuk aktif bergerak dalam mendukung kesenian.

Sementara itu, Wakil Ketua Penastri, S Metron Masdison SS, menjelaskan bahwa diskusi yang diadakan di Gedung Kesenian Palembang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai masalah ekosistem teater di Indonesia. Sebelumnya, diskusi telah diadakan secara daring di 18 kota, dan kini diadakan secara luring di empat kota, yaitu Banjarmasin, Palembang, Ternate, dan Kendari. Palembang awalnya tidak masuk dalam daftar 18 kota tersebut, namun kini menjadi salah satu dari empat kota yang didiskusikan secara luring.

Diskusi ini bertujuan untuk memetakan isu-isu teater di Indonesia dan didukung oleh dana Indonesiana, serta bekerja sama dengan Dewan Kesenian Palembang, Yayasan Lacak Budaya Sriwijaya, dan Studio Hanafi. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER