12 Penyebab Keguguran yang Mesti Bumil Tahu
--
PRABUMULIHPOS - Keguguran merupakan kondisi saat kehamilan terhenti secara spontan yang ditandai dengan keluarnya janin dari jalan lahir.
Sebagian besar kasus keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu atau trimester pertama. Pada masa ini, pembentukan organ-organ janin berlangsung. Sementara itu, risiko keguguran menurun setelah usia kehamilan 20 minggu.
Banyak hal yang dapat menyebabkan keguguran, baik pada bayi seperti genetik, maupun faktor pada kesehatan ibu seperti infeksi serta gaya hidup.
Untuk penjelasan lebih lanjut, simak penyebab keguguran yang paling sering terjadi berikut ini:
1. Faktor Genetik
Sekitar 2-4 persen kasus keguguran berkaitan dengan faktor genetik. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk melakukan tes genetik sebelum merencanakan kehamilan.
Gen berupa DNA yang tersusun dari kromosom-kromosom merupakan susunan ‘rangka’ pembentukan makhluk hidup. Kromosom ini akan menentukan seseorang akan memiliki rambut seperti apa, warna mata apa, dan sebagainya.
Dalam keadaan normal, setiap manusia memiliki 46 kromosom atau 23 pasang. Jika jumlahnya kurang atau lebih dari 23 pasang, risiko keguguran dapat meningkat karena janin tidak dapat berkembang dengan normal.
2. Infeksi
Ketika hamil, daya tahan tubuh akan turun dan rentan terkena penyakit. Kondisi ini juga dapat menjadi penyebab gugurnya kandungan.
Ada beberapa jenis infeksi yang rentan menyerang ibu hamil dan meningkatkan risiko keguguran, yaitu TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex) dan coxsackievirus.
Selain itu, infeksi menular seksual seperti klamidia, HIV, sifilis, dan gonore juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
3. Adanya Gangguan Plasenta
Gangguan plasenta bisa menjadi penyebab keguguran. Perlu diketahui, plasenta memiliki peran penting selama kehamilan karena menghubungkan peredaran darah ibu dengan peredaran darah janin.