Demi Misi Antriksa, 6 Orang Diisolasi Rusia Selama Setahun
--
Jakarta - Enam kru dari Rusia akan melakukan isolasi mandiri selama setahun sebagai bagian dari misi luar angkasa Rusia. Proyek ini bernama Scientific International Research in Unique terrestrial Station 23 (SIRIUS-23), di bawah naungan Institute for Bio-Medical Problem (IBMP), Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Isolasi mandiri telah dilakukan sejak 14 November lalu di sebuah ruangan tiruan pesawat ruang angkasa. Di dalam sana, setiap kru akan berlatih melakukan penerbangan ke Bulan untuk memilih lokasi pendaratan, melakukan pendaratan bagi empat awak untuk melakukan operasi permukaan Bulan, mengorbit Bulan, dan mengoperasikan rover.
Sementara itu, akan ada eksperimen biomedis bagi para kru seperti pada aspek psikofisiologis, termasuk bagaimana kru merespon berbagai macam kerusakan teknis yang dapat mengancam kehidupan dan kesehatan mereka.
SIRIUS-23 merupakan tahap keempat dari tiga proyek sebelumnya, yaitu SIRIUS 17 yang dilaksanakan selama 17 hari pada tahun 2017, SIRIUS-19 selama 120 hari tahun 2019, dan SIRIUS-21 pada tahun 2021 dan dilaksanakan selama 240 hari.
Bagaimanapun, proyek 2023 ini akan berbeda dengan tiga proyek lainnya. Anastasia Stepanova, mahasiswa doktoral di Colorado School of Mines, merupakan salah seorang partisipan misi 4 bulan SIRIUS-19. Ia mengatakan bahwa tidak ada lagi kriteria berbahasa Inggris dan Rusia bagi kru.
"NASA, yang telah bermitra selama bertahun-tahun, tidak bisa berpartisipasi di tahun 2023 ini. Untuk itu, tidak diperlukan lagi kru yang berbahasa Inggris dan Rusia, cukup yang berbahasa Rusia saja," terang Stepanova seperti yang dikutip detikINET dari Space.com, Selasa (21/22/2023)
Stepanova juga berkata bahwa kru di SIRIUS-23 lebih banyak wanita daripada pria. Di lain sisi, ketidakhadiran NASA dalam proyek ini dijawab Anna Schneider, spesialis urusan masyarakat di NASA Johnson Space Center. NASA telah berpartisipasi dalam proyek lain yang juga berkaitan dengan penelitian isolasi. (dc)