Wanita Ini Abadikan Momen Makan di Xakapa Sebelum Kafe Itu Hilang Dihantam Banjir Bandang
Wanita ini abadikan momen makan di Xakapa sebelum kafe itu hilang dihantam banjir bandang. foto: @Resty/sumeks.co.----
Pemilik akun @Ase mengatakan: “Memang ya nama itu mengandung makna, sekarang xakapa udah berlayar. Semoga deh dengan kejadian ini xakapa lebih dikenal banyak org dan tumbuh xakapa baru”.
@Davienaskincarekosmetik: “Dan kini berlayar dengan damai bnyk kenangan pasti ya kk”
@RALECX: “Xakapa akhirnya berlayar karena udah sekian lamanya bersandar di dermaganya,mungkin ada xakapa yg akan bersandar lagi”, tandasnya.
Diketahui, banjir lahar dingin di kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), menyebabkan 37 orang dinyatakan meninggal dunia.
Tanah Air kembali berduka. Kali ini, Minggu 12 Mei 2024, kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat, mengeluarkan lahar dingin yang mengakibatkan korban berjatuhan.
Dilansir dari berbagai sumber, data Kantor SAR Kelas A Padang menyatakan, hingga kini korban meninggal dunia mencapai 37 orang.
Masing-masing total 37 orang meninggal dunia diantaranya 19 orang dari Kabupaten Agam.
Kemudian, 9 orang dari Kabupaten Tanah Datar, satu orang dari Padang Panjang dan 8 orang dari Padang Pariaman.
Di sisi lain, belasan orang masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan. Belasan lainnya tiga orang berasal dari Agam, 14 orang dari Tanah Datar, dan satu orang dari Padang Panjang.
Diketahui, banjir lahar dingin tersebut membawa material bebatuan besar dan pepohonan pada Sabtu 11 Mei 2024 malam.
Saat itu, hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Khususnya, di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah, dan wilayah sekitar gunung Marapi.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik menyampaikan 37 itu sudah dievakuasi ke sejumlah rumah akit seperti RS Ahmad Mochtar Bukittinggi.
Sebagian dibawa ke RSUD Batusangkar, RS Bhayangkara Padang, kemudian juga sudah ada jenazah yang dijemput oleh keluarga.
"Data sementara hanya itu. Karena tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang," bebernya.
Dijelaskan Abdul Malik, tim gabungan hingga kini masih terus berupaya melakukan penanganan darurat.