Tawuran Malam Minggu, 1 Korban Luka 20 Jaitan

Reporter: Tedy |

Editor: Tedy |

Selasa , 30 Apr 2024 - 02:51

Pelaku tawuran di Kota Prabumulih diamankan Polsek Prabumulih Barat. Foto: ist --

tawuran malam minggu, 1 korban luka 20 jaitan                             prabumulih - sempat tak terdengar, kasus tawuran antar geng yang didominasi pelajar di kota prabumulih kembali terjadi, sabtu 27 april 2024 sekira pukul 23.30 wib.
kejadian yang membuat heboh warga itu terjadi di jalan kopral toya kelurahan pasar ii, kecamatan prabumulih utara, kota prabumulih.
baca juga:kpk sita uang rp48,5 miliar
baca juga:tidak sekedar copy paste 
nah, tawuran tersebut melibatkan pelajar di kota prabumulih yakni arm, 18 tahun; pa, 16 tahun; dmbm, 15 tahun; ba, 15 tahun; rs, 16 tahun; rh, 15 tahun; dan ra, 15 tahun.
para pelaku tawuran diamankan setelah mendapat laporan dari orang tua korban yang terluka dalam aksi tawuran itu.
korban yakni kad (16) warga kecamatan prabumulih timur kota prabumulih. korban mengalami luka jahitan sebanyak 20 jahitan di kepala.
adapun kronologi kejadian saat korban bersama sejumlah temannya berkendara dari arah taman baka menuju kearah jalan pandean, kemudian korban dan teman temannya bertemu rombongan pelaku dan pelaku langsung menabrak motor korban.
baca juga:usai dilantik langsung bawa sk
baca juga:tidak sekedar copy paste 
saat itu korban terjatuh ke dalam saluran parit dan para pelaku mengeroyok korban dengan dipukuli.
tak hanya itu, dari laporan ibu korban diketahui juga salah satu pelaku membatin korban dengan senjata tajam hingga terluka.
"korban yang terluka berobat ke rumah sakit fadhilah," kata kapolres prabumulih kepada wartawan saat press release di polsek prabumulih barat.
atas laporan itu, tim bergerak menangkap pelaku. dari penuturan para remaja tawuran tersebut, memang hendak tawuran.
"pengelola admin @simpangbandel04 merupakan pelaku utama, dan sering memviralkan vidio tauran dan mengajak anak-anak lainnya untuk tawuran," ucapnya.
terhadap pelaku adm terancam pasal 170 kuhp. "pelaku terancam pidana 5 tahun 6 bulan," tukasnya.(*)