Waspada! Keamanan Bank Rentan, Phising dan Ransomware Jadi Ancaman Nyata, Begini Cara Menghindarinya

Kasus serangan siber sedang marak di Indonesia dan kasusnya selalu melonjak tiap tahunnya-ilustrasi---

Perusahaan penyedia layanan keamanan siber Spentera, menyebut karena tingginya eksposur serangan siber terhadap bank membuat perbankan perlu menerapkan penguatan keamanan siber yang efektif.

Nah salah satu yang mejadi ancaman adalah phising dan ransomware.

Ransomware adalah serangan malware yang dikirim oleh peretas untuk mengunci dan mengenkripsi perangkat komputer milik korban. 

Setelah mengenkripsi data, peretas akan meminta uang tebusan agar korban dapat memulihkan akses ke perangkatnya. 

BACA JUGA:297 PHPU Pileg Harus Tuntas 30 Hari Kerja

BACA JUGA:Giliran Ahli Gizi Dibutuhkan RS Fadhilah

Secara sederhana, Ransomware bekerja dengan cara berikut:

Ransomware menginfeksi perangkat korban melalui berbagai metode, termasuk email phishing, situs web, atau exploit keamanan di sistem komputer.

Setelah masuk ke perangkat, Ransomware mulai menjalankan tugasnya.

Ransomware mengenkripsi data penting pada perangkat sehingga tidak dapat diakses oleh pemiliknya.

Peretas memberitahukan korban tentang infeksi dan menuntut tebusan.

Jika korban membayar tebusan, peretas memberikan kode dekripsi untuk mengembalikan akses ke data.

Korban membayar tebusan untuk mendapatkan kembali data yang terenkripsi.

Nah jika pembayaran berhasil, korban dapat mendekripsi data dan mengaksesnya kembali.

Untuk mencegah serangan Ransomware, ada beberapa tips yang bisa digunakan caranya juga tebilang cukup mudah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER