Kontroversi Nyamuk Wolbachia Cegah DBD, Siti Fadilah: Utak-utik Gen Efeknya Jangka Panjang
--
PRABUMULIHPOS - Dalam menekan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD, Kementerian Kesehatan menerapkan inovasi teknologi Wolbachia.
Wolbachia adalah bakteri yang hidup sebagai parasit pada hewan di mana dalam menekan DBD, Wolbachia ini diyakini mampu membunuh virus Dengue yang menyebabkan DBD.
Wolbachia ini kemudian dikontaminasikan ke nyamuk yang nantinya akan membunuh nyamuk Aedes Aegypti.
Untuk itu pemerintah melalui Kementerian kesehatan akan menyebar nyamuk yang telah ber- Wolbachia ke baerbagai daerah di Tanah Air.
Akan tetapi rencana pemerintah mendapatkan pelokan dari beberapa pihak, di mana salah satunya di Bali.
Selain itu, kontroversi nyamuk Wolbachia cegah DBD juga disampaikan oleh Siti Fadilah yang mengatakan bahwa jika utak-utik gen efeknya jangka panjang.
Rencana penyebaran nyamuk Wolbachia mendapatkan penolakan dari warga Buleleng dan Denpasar.
Penolakan ini dikarenakan masyarakat yang khawatir dengan dampak jangka panjang dari penyebaran dan efek samping Wolbachia tersebut.
Sedangkan Kementerian kesehatan mengatakan bahwa penyebaran Wolbachia juga telah dilaksanakan di sembilan negara lain dan hasilnya terbukti efektif untuk pencegahan Dengue.
Adapun negara yang dimaksud adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka.
Penelitian Wolbachia di Indonesia sendiri telah dilakukan sejak 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija, mulai dari fase persiapan dan pelepasan Aedes Aegypti ber-Wolbachia dalam skala terbatas pada 2011-2015.
Dharma Pongrekun yang merupakan Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri mengatakan bahwa dirinya nyamuk yang dilepas di Bali merupakan nyamuk bionic atau hasil rekayasa genetic.
Menurut Dharma isu nyamuk ini telah terdengar sejak tahun lalu di mana Bill Gates datang ke Jawa Timur untuk project nyamuk ini.
Sedangkang Siti Fadilah yang pernah memangku jabatan sebagai Menteri Kesehatan RI 2004-2009 mentakan bahwa nyamuk ini pada September lalu telah di sebar di beberapa wilayah, di antaranya Jakarta Barat, Jawa Tengan dan Bandung.