Produksi hingga Jutaan Ton, Inilah 3 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Sumsel

Reporter: Aldo |

Editor: Tedy |

Minggu , 31 Mar 2024 - 04:03

Produksi hingga Jutaan Ton, Inilah 3 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Sumsel--

PALEMBANG - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki kekayaan sumber daya energi yang melimpah, termasuk minyak bumi, gas bumi, batu bara, panas bumi, dan kelapa sawit.

Potensi ini menjadi sumber energi vital yang dimanfaatkan untuk pembangunan ketenagalistrikan dan menyediakan bahan bakar energi bagi industri.

Di samping menjadi lumbung potensi energi, Sumatera Selatan juga terkenal sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Dengan luas lahan mencapai 1.254.613 hektar, produksi kelapa sawit di wilayah ini mencapai 3.361.940 ton.

Mengenai Informasi tersebut berasal dari data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, yang juga menunjukkan produksi kelapa sawit dari setiap daerah di Sumatera Selatan.

Paling tidak, terdapat tiga daerah di Sumatera Selatan yang merupakan produsen kelapa sawit terbesar. Apakah kamu tahu nama-nama ketiga daerah tersebut?

Menurut informasi dari situs sumsel.bps.go.id, berikut adalah tiga daerah terbesar penghasil kelapa sawit di Sumatera Selatan pada tahun 2023.

Pada peringkat ketiga terdapat Kabupaten Musi Rawas dengan produksi sebanyak 456.181 ton. Sedangkan pada peringkat kedua terdapat Kabupaten Banyuasin dengan produksi mencapai 530.137 ton.

Kemudian peringkat pertama ditempati oleh Kabupaten Musi Banyuasin dengan jumlah produksi mencapai 945.004 ton.

produksi hingga jutaan ton, inilah 3 daerah penghasil kelapa sawit terbesar di sumsel                            palembang - provinsi sumatera selatan (sumsel) memiliki kekayaan sumber daya energi yang melimpah, termasuk minyak bumi, gas bumi, batu bara, panas bumi, dan kelapa sawit.
potensi ini menjadi sumber energi vital yang dimanfaatkan untuk pembangunan ketenagalistrikan dan menyediakan bahan bakar energi bagi industri.
di samping menjadi lumbung potensi energi, sumatera selatan juga terkenal sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di indonesia. 
dengan luas lahan mencapai 1.254.613 hektar, produksi kelapa sawit di wilayah ini mencapai 3.361.940 ton.
baca juga:jelang hari raya idul fitri, bila ada indikasi kecurangan di spbu laporkan
baca juga:jelang idul fitri, kapolres beri bingkisan dan paket sembako ke panti asuhan 
mengenai informasi tersebut berasal dari data terbaru badan pusat statistik (bps) pada tahun 2023, yang juga menunjukkan produksi kelapa sawit dari setiap daerah di sumatera selatan.
paling tidak, terdapat tiga daerah di sumatera selatan yang merupakan produsen kelapa sawit terbesar. apakah kamu tahu nama-nama ketiga daerah tersebut?
menurut informasi dari situs sumsel.bps.go.id, berikut adalah tiga daerah terbesar penghasil kelapa sawit di sumatera selatan pada tahun 2023.
pada peringkat ketiga terdapat kabupaten musi rawas dengan produksi sebanyak 456.181 ton. sedangkan pada peringkat kedua terdapat kabupaten banyuasin dengan produksi mencapai 530.137 ton.
kemudian peringkat pertama ditempati oleh kabupaten musi banyuasin dengan jumlah produksi mencapai 945.004 ton.
baca juga:jelang hari raya idul fitri, bila ada indikasi kecurangan di spbu laporkan
 
baca juga:jelang idul fitri, kapolres beri bingkisan dan paket sembako ke panti asuhan
demikianlah rangkuman mengenai tiga daerah terbesar penghasil kelapa sawit di provinsi sumatera selatan.
kabupaten lahat dan kota prabumulih tidak termasuk dalam daftar tersebut. produksi kelapa sawit di kedua daerah ini relatif kecil, yakni 159.882 ton di lahat dan 1.592 ton di prabumulih.
diketahui, sumatera selatan, atau sumsel adalah satu dari provinsi di indonesia yang terletak di bagian selatan pulau sumatera. kota palembang merupakan pusat pemerintahannya.
provinsi ini memiliki luas wilayah total sebesar 86.771,68 kilometer persegi. administratifnya, sumatera selatan terbagi menjadi 17 kabupaten/kota. 
baca juga:jelang hari raya idul fitri, bila ada indikasi kecurangan di spbu laporkan
 
baca juga:jelang idul fitri, kapolres beri bingkisan dan paket sembako ke panti asuhan
berdasarkan data bps tahun 2023, jumlah penduduk di sumsel mencapai 8.837.301 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 101,85 jiwa per kilometer persegi.
sumatera selatan dikenal sebagai bumi sriwijaya karena merupakan pusat kerajaan sriwijaya, yang terkenal sebagai kerajaan maritim terbesar dan terkuat di nusantara.
sementara, kelapa sawit (elaeis guineensis) adalah tanaman tropis yang telah menjadi fokus perhatian global dalam beberapa dekade terakhir. 
meskipun diakui sebagai sumber penting minyak nabati yang digunakan dalam berbagai produk konsumen, termasuk makanan, kosmetik, dan bahan bakar nabati, kelapa sawit juga dikenal sebagai sumber kontroversi lingkungan dan sosial. 
berikut manfaat ekonomi kelapa sawit 
1. sumber minyak nabati utama
kelapa sawit adalah salah satu sumber utama minyak nabati di dunia. minyak kelapa sawit memiliki keunggulan kompetitif dalam hal produktivitas per hektar dibandingkan dengan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai atau minyak bunga matahari.
2. penciptaan lapangan kerja
industri kelapa sawit memberikan lapangan kerja bagi jutaan orang di negara-negara produsen seperti indonesia, malaysia, dan nigeria. 
dari petani kecil hingga pekerja pabrik, banyak orang menggantungkan penghidupan mereka pada industri ini.
3. kontribusi terhadap perekonomian
ekspor kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan devisa negara-negara produsen, mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
tantangan lingkungan
1. deforestasi dan kerusakan habitat
salah satu tantangan utama terkait kelapa sawit adalah deforestasi dan kerusakan habitat. untuk memberi tempat kepada perkebunan kelapa sawit, seringkali hutan hujan tropis dibakar atau ditebang, mengancam keanekaragaman hayati dan mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon.
2. pencemaran lingkungan
proses produksi kelapa sawit, termasuk pembakaran lahan dan penggunaan pestisida dan pupuk kimia, dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah, mengancam ekosistem sungai dan lautan serta kesehatan manusia.
3. konflik sosial
pembangunan perkebunan kelapa sawit seringkali disertai dengan konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat adat atau petani lokal, yang dapat menyebabkan ketegangan sosial dan pelanggaran hak asasi manusia.(sumeks/*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 31 Maret 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan