Ada QRIS BRI, Penjual dan Pembeli Saling Menguntungkan

Reporter: Eka |

Editor: Tedy |

Selasa , 19 Mar 2024 - 05:05

Pelanggan Pempek Cek Eha melakukan pembayaran menggunakan QRIS BRI yang praktis dan aman--

Selain memasanaga code QRIS dari BRI, Cek Eha juga memasang nomor rekening BRI miliknya, untuk mempermudahkan pelanggannya yang ingin melakukan pembarayan dengan cara transfer menggunakan BRImo. “ada juga yang minta nomor rekening, makanya langsung dipasang juga nomor reking di dinding etalase pempek. Kita sekarang malah merasa lebih nyaman menerima pembayaran secara non tunai, karna dana pembayaran langsung masuk ke rekening secara otomatis. Jadi kalau biasanya kita setor harus ke teller, kini bisa saving dana otomatis dari pembayaran non tunai,” kata Eha.

Mendengar cerita dari beberapa nara sumber yang dibintangi Prabumulih pos selama tiga hari nongkrong di Pempek Cek Eha, memang QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard , merupaka sarana pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia, memang menjadikan proses transaksi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Di era digitalisasi seperti sekarang ini, penggunaan QRIS atau pun fasilitas lainnya seperti mesin EDC dari BRI, tidak lagi ditemui hanya ada di Mall atau store tertentu saja. Bahkan di warung tradisional, penjual nasi uduk dan juga took kelontong di Kota Prabumulih, juga sudah ada yang menyediakan kode QR dari BRI untuk kemudahan transaksi pembayaran.

Pihak BRI Cabang Kota Prabumulih juga terus mensosialisasikan berbagai program yang ada di BRI. Termasuk berpartisipasi dalam semarak Ramadhan dengan menggelar pasar Ramadhan di jalan jendral Sudirman, depan masjid Agung Nur Arafah Prabuulih, sejak 13 maret lalu, mengusung tema "Berbagi Berkah: Dagang Mudah Belanja Murah", dengan tujuan utama untuk mempercepat pertumbuhan jumlah tabungan berbasis CASA (Current Account Savings Account) mikro di tahun 2024, dengan menangkap potensi dan aliran dana yang beredar selama bulan Ramadhan.

"Kami ingin meningkatkan engagement dan positioning BRI terhadap ekonomi pasar di wilayah kerja kami, termasuk di Prabumulih. Dan pasar Ramadhan ini menjadi salah satu upaya untuk meringankan engagement dan penguasaan BRI terhadap ekosistem pasar," ,” ujar Branch Manager BRI Prabumulih, Maradong Enrico William.

Program ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan literasi digital di kalangan Masyarakat dan mendorong inklusi keuangan.

BRI juga berupaya untuk menjadi katalisator dalam mendorong transaksi berbasis cashless (sistem pembayaran tanpa uang tunai), dengan memanfaatkan QRIS bagi para pelaku usaha di kota Prabumulih.

Dengan adanya berbagai produk dan layanan yang ditawarkan, diharapkan masyarakat dapat semakin mengenal dan memanfaatkan fasilitas perbankan yang tersedia. “BRI juga berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung perekonomian masyarakat, Dengan kolaborasi yang baik antara pihak bank, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan tercipta sinergi yang positif dalam memajukan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan bersama,” tukasnya.(ek)

ada qris bri, penjual dan pembeli saling menguntungkan                             cek eha bangga saving dana otomatis melalui qris
prabumulih – hiruk pikuk di toko pempek cek eha kota prabumulih,  sumatera selaran jelang waktu berbuka puasa makin ramai. para pengunjung silih berganti terus berdatangan pada sore minggu 17 maret 2024. 
“sudah ya cek,” kata anggi, salah seorang pembeli pempek cek eha, sembari menunjukkan bukti pembayaran menggunakan code qris bri, yang terpajang tepat di antara deretan pempek ikan sarden.
ungkapan seperti ini sering terdengar di zaman ini, dengan kemudahan pembayaran yang hanya menggunakan uang digital di dalam handphone, selain pihak perbankan para penjual dan pembeli merasa saling menguntungkan.
toko pempek cek eha sudah menjadi salah satu merchang bri prabumulih sejak dua tahun terakhi. sejak itu juga, meski toko nya bernuansa jaman dulu (jadul) dengan menjual pempek tradisional, namun membuat usaha cek eha makin modern dan kekinian.

“saya jarang membawa uang tunai, sejak adanya qris, bisa melakukan pembayaran dengan jumlah minimal. pedagang juga tidak perlu lagi menyiapkan uang kembalian,” ujar pegawai di lingkungan pemerintah kota prabumulih ini, sambil memperlihatkan bukti pembayaran belanja hanya rp23 ribu. 
hal sama disampaikan oleh pengguna fasilitas pembayaran non tunai br lainnya, deni. ia juga mengaku jarang membawa dompet ke mana-mana, namun tidak bisa jauh dari handphone. karena di era digitalisasi seperti sekarang ini orang yang tipe seperti dirinya sangat terbantu. memang ia menyadari ada plus minusnya karena tidak membawa uang tunai, tapi setidaknya dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas dari bri , untuk bisa melakukan pembayaran non tunai dimana saja.
“di zaman sekarang, kita yang dikampung juga merasa makin modern. saya bangga menjadi nasabah bri. sesuai dengan mottonya melayani dengan hati, tidak hanya didalam kota saja, namun saat ini, yang di desa juga sudah diajak lebih cerdas, beberapa warung kelontong dan juga warung kecil tempatnya membeli rokok, juga sudah menyediakan fasilitas code qr dari bri,” jelasnya.
di sela kesibukannya pemilik usaha pempek tradisional cek eha, di kelurahan pasar 1 , kecamatan prabumulih utara, kota prabumulih ini, bernama zolehah (44). menyediakan berbagai macam jenis pempek dari ikan sarden, seperti pempek keriting atau pempe kerupuk, pempek tahu, pempek telur, kapal selam dan juga model dan tekwan.
pengusaha pempek jadul yang sudah generasi ke dua ini, sampai sekarang tetap komitmen meneruskan usaha orang tuanya yang sudah jalan sejak 40 tahun lalu, dan memproduksi berbagai jenis pempek dengan resep yang sama, juga tidak menggunakan pengawet dan pemutih sebagai cirinya.
“sejak puluhan tahun itu juga, ibu dan abah saya menjadi nasabah bri selama menjalankan usaha pempek. tapi baru dua tahun terakhir ini merasa makin modern, karena dibekali code qris oleh bri, jadi kami bisa melayani semua pelanggan,” ujar ibu tiga anak ini.
sebelumnya istri lucky agustan ini, pernah mengalami bertemu dengan nasabah yang tidak jadi belanja karena tidak membawa uang tunai, dan hanya bisa melakukan pembayaran secara virtua. padahal belanjaan sudah didiapkan. namun kini, dia optimis pengalaman tersebut tidak akan pernah terjadi lagi.
kini semua pengunjung yang datang bisa dilayani, bahkan wanita yang lebih terkenal dengan panggilan cek eha ini, mengakui kalau saat ini transaksi malah lebih lancar. “dulu pernah terpikir kalau menggunakan qris itu hanya untuk pembayaran dengan nominal besar, tapi ternyata semuanya diluar ekspektasi saya. kini orang beli pempek 5 biji saja hanya rp5ribu, ada yang bayar menggunakan fasilitas dari bri berupa qris ini. bahkan kami juga tidak repot menyiapkan uang pecahan ribuan seperti sebelumnya untuk sosokan” tuturnya. 
selain memasanaga code qris dari bri, cek eha juga memasang nomor rekening bri miliknya, untuk mempermudahkan pelanggannya yang ingin melakukan pembarayan dengan cara transfer menggunakan brimo. “ada juga yang minta nomor rekening, makanya langsung dipasang juga nomor reking di dinding etalase pempek. kita sekarang malah merasa lebih nyaman menerima pembayaran secara non tunai, karna dana pembayaran langsung masuk ke rekening secara otomatis. jadi kalau biasanya kita setor harus ke teller, kini bisa saving dana otomatis dari pembayaran non tunai,” kata eha.
mendengar cerita dari beberapa nara sumber yang dibintangi prabumulih pos selama tiga hari nongkrong di pempek cek eha, memang qris atau quick response code indonesian standard , merupaka sarana pembayaran menggunakan metode qr code dari bank indonesia, memang menjadikan proses transaksi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
di era digitalisasi seperti sekarang ini, penggunaan qris atau pun fasilitas lainnya seperti mesin edc dari bri, tidak lagi ditemui hanya ada di mall atau store tertentu saja. bahkan di warung tradisional, penjual nasi uduk dan juga took kelontong di kota prabumulih, juga sudah ada yang menyediakan kode qr dari bri untuk kemudahan transaksi pembayaran.
pihak bri cabang kota prabumulih juga terus mensosialisasikan berbagai program yang ada di bri. termasuk berpartisipasi dalam semarak ramadhan dengan menggelar pasar ramadhan di jalan jendral sudirman, depan masjid agung nur arafah prabuulih, sejak 13 maret lalu, mengusung tema "berbagi berkah: dagang mudah belanja murah", dengan tujuan utama untuk mempercepat pertumbuhan jumlah tabungan berbasis casa (current account savings account) mikro di tahun 2024, dengan menangkap potensi dan aliran dana yang beredar selama bulan ramadhan. 
"kami ingin meningkatkan engagement dan positioning bri terhadap ekonomi pasar di wilayah kerja kami, termasuk di prabumulih. dan pasar ramadhan ini menjadi salah satu upaya untuk meringankan engagement dan penguasaan bri terhadap ekosistem pasar," ,” ujar branch manager bri prabumulih, maradong enrico william.
program ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat dan mendorong inklusi keuangan. 
bri juga berupaya untuk menjadi katalisator dalam mendorong transaksi berbasis cashless (sistem pembayaran tanpa uang tunai), dengan memanfaatkan qris bagi para pelaku usaha di kota prabumulih.
dengan adanya berbagai produk dan layanan yang ditawarkan, diharapkan masyarakat dapat semakin mengenal dan memanfaatkan fasilitas perbankan yang tersedia. “bri juga berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung perekonomian masyarakat, dengan kolaborasi yang baik antara pihak bank, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan tercipta sinergi yang positif dalam memajukan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan bersama,” tukasnya.(ek)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 19 Maret 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan