Sepakati Kerja Sama Rp 405 T, Ini 6 Hasil Penting Pertemuan Jokowi & Joe Biden
![](https://prabumulihpos.bacakoran.co/upload/422db72b7c429de73614957fd099bd9b.jpg)
--
Jakarta - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, Senin (13/11) kemarin membuahkan hasil yang besar. Berkat pertemuan ini Indonesia bisa menjalin berbagai macam kerja sama bilateral dengan AS.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dari kunjungan ini telah disepakati kerja sama bisnis senilai US$ 25,85 miliar atau Rp 405,84 triliun (kurs Rp 15.700/dolar AS) terkait investasi pembangunan Carbon Capture Storage (CCS) dan kilang petrokimia, pengolahan nikel untuk baterai kendaraan listrik dan pembangunan Panel Surya.
Secara khusus, pengolahan nikel untuk baterai kendaraan listrik ini merupakan satu dari enam poin penting yang dibahas Jokowi dengan Joe Biden dalam pertemuan tersebut.
Terkait hal ini, Retno menjelaskan secara prinsip kedua negara telah menyepakati pentingnya penguatan kerja sama mineral kritis. Untuk itu pemerintah kedua negara akan dibentuk rencana kerja (work plan) menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA).
Berikut 6 poin hasil penting dari pertemuan Jokowi dan Joe Biden:
Pertama, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).
CSP Indonesia - Amerika Serikat akan menjadi fondasi kuat untuk penguatan kerjasama bilateral, terutama di bidang ekonomi.
Kedua, secara prinsip, disepakati pentingnya penguatan kerja sama mineral kritis. Untuk itu akan dibentuk rencana kerja (work plan) menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA).
"Jika CMA sudah dimiliki maka Indonesia akan dapat menjadi pemasok kebutuhan baterei EV di Amerika Serikat, secara berkesinambungan, untuk jangka panjang," ujar Retno dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (14/11/2023).
Ketiga, kedua pemimpin sepakat pentingnya segera diimplementasikan Just Energy Transition Partnership atau JETP. Jokowi menyampaikan agar Amerika Serikat dapat mendukung upaya mempercepat transisi energi Indonesia, termasuk program Early Retirement (pensiun dini) PLTU & pengembangan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan Indonesia.
Keempat, Indonesia telah terpilih sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation Fund dari Amerika Serikat. Hal ini akan membuka jalan bagi penguatan rantai pasok semi konduktor.
Kelima, untuk meningkatkan perdagangan, Presiden mengingatkan pentingnya perpanjangan Generalized System of Preferences (GSP) untuk Indonesia.
Keenam, AS menyampaikan komitmen memberikan dukungan terhadap aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota OECD. (dc)