Pemkot Akhirnya Bongkar Tugu Baru
Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih memutuskan merobohkan Tugu Nanas baru yang sempat dibangun di kawasan Simpang Tugu Nanas, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Tebing Tanah Putih, Kecamatan Prabumulih Barat, pada Selasa malam (11/11/2025). Foto: ist--
PRABUMULIH – Polemik Tugu Nanas di Kota Prabumulih, yang sempat membuat viral akhirnya mencapai puncaknya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih memutuskan merobohkan Tugu Nanas baru yang sempat dibangun di kawasan Simpang Tugu Nanas, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Tebing Tanah Putih, Kecamatan Prabumulih Barat, pada Selasa malam (11/11/2025).
Keputusan itu diambil menyusul penolakan keras dari warga terhadap rencana pembongkaran Tugu Nanas lama, yang selama ini menjadi ikon kebanggaan masyarakat Prabumulih.
Tugu baru tersebut diketahui dibangun menggunakan dana pribadi Wali Kota Prabumulih H Arlan, sebagai pengganti tugu lama yang rencananya akan dirobohkan guna memperlancar arus lalu lintas di kawasan tersebut. Namun, karena muncul protes dari warga, pemerintah akhirnya memutuskan untuk membongkar kembali tugu baru itu.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, alat berat milik Pemkot Prabumulih dikerahkan untuk merobohkan tugu baru tersebut pada malam hari.
Aksi pembongkaran itu disaksikan langsung oleh sejumlah warga sekitar yang penasaran dengan keputusan mendadak pemerintah.
Tugu yang disebut-sebut menelan biaya hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah itu kini sudah rata dengan tanah.
Tak lama kemudian, video proses perobohan tugu baru beredar luas dan viral di berbagai media sosial, seperti Facebook, Instagram, hingga TikTok.
Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, tampak alat berat menghancurkan bagian atas patung nanas, diiringi suara warga yang menonton dari pinggir jalan.
Video viral tersebut langsung memancing beragam komentar netizen. Sebagian besar mengaku kecewa karena tugu baru yang belum lama berdiri sudah dirobohkan.
Namun, ada pula yang mendukung langkah Pemkot, dengan alasan mempertahankan ikon lama yang dianggap lebih bersejarah dan melekat di hati warga.
“Talak ke la pak, urusi yang mudah-mudah be yang galak be, yang dak semasokan biarkelah. Masih banyak daerah Prabu nunggu kebijakan kamu,” tulis akun kan_Ka dalam kolom komentar bernada sindiran.
“Seribu kali maaf Cak, bukannyo kami dak galak maju dgn dipasangkan ikon tugu yg kecil. Kami ingin mengikuti perubahan yg Cak inginkan, cuma satu pinta kami, buatlah tugu dgn bentuk dan ukuran yg sama dan dipersilahkan untuk digeser di sekitar lokasi,” tulis akun z dalam komentarnya.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Prabumulih, Arlus, SPd, membenarkan pembongkaran tugu baru tersebut.
Menurutnya, langkah itu diambil setelah mendengar banyaknya aspirasi masyarakat yang menolak pembongkaran Tugu Nanas lama.
“Banyak yang nolak jadi yo sudah mau gimana lagi, jadi bongkar bae karena banyak yang tidak setuju,” ujar Arlus saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Kontroversi Tugu Nanas bermula dari rencana Pemkot Prabumulih mengganti ikon lama dengan desain baru.
Meski pembangunan dilakukan menggunakan dana pribadi Wali Kota, sebagian warga menilai keputusan itu kurang tepat, mengingat Tugu Nanas lama memiliki nilai historis dan emosional yang tinggi.
Selama bertahun-tahun, tugu tersebut menjadi simbol identitas Kota Prabumulih sebagai daerah penghasil nanas unggulan.
Penolakan pun ramai disuarakan warga melalui media sosial bahkan sebelum tugu baru rampung dibangun.
Kini, usai tugu baru dirobohkan, banyak warga berharap agar ikon lama tetap dipertahankan dan dijaga sebagai warisan sejarah kota nanas.(*)

