Masih Ada Anak Buta Huruf, Tamparan Keras bagi Dunia Pendidikan Ogan Ilir

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Ahmad Syafe’i --
Ia mencontohkan, jika anak berasal dari keluarga bermasalah, maka dinas terkait bisa turun tangan memberikan bantuan dan solusi. “Artinya masalah ini tidak hanya soal pendidikan, tetapi juga menyangkut aspek sosial dan keluarga,” jelasnya.
Ahmad menekankan, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Dinas Pendidikan OI agar melakukan evaluasi sistem yang ada.
Meski pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendidikan sudah cukup baik, hal itu belum menjamin mutu pendidikan meningkat.
BACA JUGA:Turnamen Sepak Bola U-13 Gunung Kemala Resmi Dibuka, Ajang Pembinaan Bibit Muda Prabumulih
BACA JUGA:Sedekah Bedusun Kelurahan Prabumulih, Jaga Tradisi Budaya & Pererat Kebersamaan: Wako Sumbang Sapi
“Disdik perlu memperhatikan jarak domisili guru dengan sekolah tempatnya mengajar. Itu penting demi optimalnya proses belajar mengajar yang mempengaruhi mutu pendidikan anak,” bebernya.
Ahmad Syafei juga berharap Dinas Pendidikan OI segera mengambil langkah konkrit, sebagai upaya evaluasi, khususnya di tingkat sekolah dasar Negeri dan swasta.
“Guru juga harus terbuka menyampaikan persoalan yang dihadapi. Semua ini demi keberhasilan peningkatan mutu pendidikan di Ogan Ilir,” pungkasnya.