Erick Thohir Tegaskan Rangkap Jabatan Menpora dan Ketua PSSI Tidak Langgar Aturan FIFA

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir memastikan posisinya yang merangkap jabatan sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak bertentangan dengan regulasi FIFA. 

Kepastian ini didapat setelah ia menerima surat resmi dari induk organisasi sepak bola dunia tersebut.

Erick menjelaskan, surat balasan yang ia terima pada Senin (22/9/2025) menjadi dasar hukum sekaligus penegasan bahwa tidak ada benturan kepentingan antara perannya sebagai pejabat negara dan pimpinan federasi sepak bola.

“Pagi ini saya mendapatkan surat langsung dari FIFA. Isinya menyatakan, dengan rekam jejak saya selama ini di sepak bola, tidak ada masalah atau konflik kepentingan. Jadi status saya clear and clean. Sebagai Menpora, tentu saya akan menjaga keseimbangan itu,” ujar Erick dalam keterangan tertulisnya.

BACA JUGA:Prabowo Resmi Lantik Erick Thohir Jadi Menpora, Djamari Chaniago Jadi Menkopolkam

BACA JUGA:Kolaborasi Erick Thohir dan BP Haji Siapkan Layanan Haji yang Lebih Baik di 2025

Dilantik Gantikan Dito Ariotedjo

Sebagaimana diketahui, Erick Thohir resmi dilantik sebagai Menpora oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 September 2025. Ia menggantikan Dito Ariotedjo yang sebelumnya menjabat sejak April 2023. 

Dengan posisi barunya, Erick kini memegang dua peran strategis sekaligus: sebagai pembina olahraga nasional dan sebagai pemimpin federasi sepak bola terbesar di Tanah Air.

Meski demikian, Erick menampik anggapan bahwa rangkap jabatan tersebut akan membuat sepak bola menjadi “anak emas” di Kemenpora.

“Tidak benar kalau sepak bola akan diprioritaskan secara berlebihan. Sebagai Menpora, fokus saya adalah pada cabang olahraga unggulan yang jumlahnya sekitar 13 hingga 14 cabor. Semua olahraga lain tetap akan kita tata dan kembangkan agar lebih profesional,” tegasnya.

BACA JUGA:Lahan BUMN dan Harta Sitaan Koruptor Jadi Solusi Percepat Program Perumahan Murah Erick Thohir

BACA JUGA:Erick Thohir: Kehadiran Kantor FIFA dan FIBA Bukti Keseriusan Pengembangan Olahraga

Secara aturan, FIFA memang tidak pernah melarang seorang menteri olahraga menjabat sebagai ketua federasi sepak bola di negaranya. Yang dilarang adalah adanya intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola nasional atau penggunaan kekuasaan politik untuk mengatur jalannya organisasi independen tersebut.