Latih AI Murah Meriah, DeepSeek Hanya Rogoh Rp 4,8 Miliar

ChatGPT --
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, membeberkan biaya yang mereka keluarkan untuk melatih model andalannya, DeepSeek R1. Angka yang dihabiskan ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dengan pesaing besar seperti ChatGPT.
Dalam publikasi peer-review di jurnal ilmiah Nature, DeepSeek menyebut total biaya pelatihan R1 hanya sekitar USD 294.000 atau Rp 4,8 miliar. Artikel tersebut turut mencantumkan nama pendiri sekaligus CEO DeepSeek, Liang Wenfeng, sebagai salah satu penulis.
Dokumen itu juga menegaskan bahwa pelatihan R1 dilakukan dengan memanfaatkan 512 chip Nvidia H800, informasi yang sebelumnya tidak dijelaskan dalam rilis awal pada Januari 2025.
Sebagai perbandingan, biaya melatih model bahasa besar (LLM) seperti yang digunakan oleh ChatGPT bisa menembus ratusan juta dolar. Bahkan, CEO OpenAI Sam Altman pernah menyebut pelatihan model ChatGPT menelan biaya lebih dari USD 100 juta (Rp 1,6 triliun).
Namun, klaim DeepSeek soal biaya dan teknologi yang dipakai menuai keraguan dari sejumlah pejabat serta perusahaan di Amerika Serikat. Pasalnya, chip H800 sendiri merupakan versi khusus yang dibuat Nvidia untuk pasar China setelah Washington melarang ekspor GPU AI H100 dan A100 ke negeri itu.
Pada Juni lalu, pejabat AS sempat menuding DeepSeek masih memiliki akses ke GPU H100 meski sudah dilarang sejak Oktober 2022. Nvidia kemudian menegaskan bahwa perusahaan tersebut menggunakan H800 secara legal, bukan H100.
Menariknya, dalam dokumen pendukung publikasi Nature, DeepSeek untuk pertama kalinya mengakui sempat menggunakan chip A100 pada tahap awal pengembangan. GPU tersebut dipakai untuk eksperimen skala kecil sebelum R1 benar-benar dilatih menggunakan H800 selama 80 jam.
“Mengenai penelitian DeepSeek-R1, kami menggunakan GPU A100 untuk mempersiapkan eksperimen dengan model kecil, kemudian beralih ke H800 untuk fase utama,” tulis tim peneliti DeepSeek, dikutip Reuters, Minggu (21/9/2025).