Ricko Nosandry Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bidang Perdagangan Kedepan Menjanjikan

Ricko Nosandry Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bidang Perdagangan, Dinilai Menjanjikan--
PRABUMULIH,KORANPABUMULIHPOS.COM - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di bidang perdagangan dinilai menjanjikan ke depan. Hal ini terlihat dari meningkatnya aktivitas ekspor dan impor yang turut berkontribusi pada peningkatan pendapatan nasional.
Pandangan ini seperti diungkapkan oleh Ricko Nosandry, S.E., Komisaris PT Samudera Sriwijaya Logistik sekaligus Ketua Umum DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia Sumatera Selatan.
Dalam forum kuliah umum Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, yang digelar sabtu 13 september 2025 di Aula Magister Managemen Unsri Palembang.
Perdagangan internasional menjadi salah satu topik pembahasan penting, motor penting bagi roda ekonomi nasional di tengah persaingan global yang semakin ketat.
BACA JUGA:Maba Pascasarjana FE Unsri Dibekali Wawasan Tentang Menavigasi Tantangan Ekonomi Global
BACA JUGA:Unsri Pastikan Tak Ada Kenaikan UKT, Siapkan Solusi bagi Mahasiswa yang Kesulitan Bayar
Berdasarkan data tahun 2025, perkembangan bisnis Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,12 persen. Angka ini menunjukkan tren positif yang patut diapresiasi karena mampu menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Namun, di sisi lain terdapat beberapa hal yang masih mengkhawatirkan, khususnya terkait kebijakan pemerintah dalam mendukung sektor bisnis tertentu.
Salah satu contoh nyata adalah ekspor Crude Palm Oil (CPO). Produk CPO dengan kadar asam tinggi, yang umumnya dihasilkan dari buah sawit rontokan, hingga kini belum mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah.
Kondisi ini membuat sebagian pengusaha mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya ke luar negeri.
BACA JUGA:SDN 54 Prabumulih Terima Bantuan Dua Ruang Kelas Baru Senilai Rp700jutaan
BACA JUGA:MAN 1 Prabumulih Bekali Guru Mengenai Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta
Ketiadaan dukungan tersebut semakin terasa karena pabrik alternatif untuk mengolah produk CPO berkadar asam tinggi belum dipersiapkan secara matang. Padahal, potensi pasar untuk produk turunan sawit masih terbuka luas, baik di tingkat regional maupun internasional.
Jika persoalan ini tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan berdampak pada daya saing Indonesia dalam perdagangan global. Negara lain yang lebih siap dalam mengelola produk turunannya bisa mengambil alih peluang pasar yang seharusnya dimanfaatkan Indonesia.