Pejabat The Fed yang Dekat dengan Trump Dorong Pemangkasan Suku Bunga

Bowman dan Waller Tekan The Fed untuk Potong Suku Bunga September Ini--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Kepala Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics/BLS) usai merilis data ketenagakerjaan Juli yang dinilainya tidak memuaskan. Langkah ini memicu spekulasi bahwa Trump tengah mencari pembenaran untuk mendesak Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), memangkas suku bunga acuan.

Mengutip Reuters, Anggota Dewan Gubernur The Fed, Michelle Bowman—yang merupakan salah satu pejabat yang diangkat Trump—menyatakan bahwa pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Data ketenagakerjaan terbaru, ditambah revisi untuk bulan-bulan sebelumnya, memperkuat kekhawatirannya terkait perlambatan ekonomi.

“Laporan ketenagakerjaan terbaru mengonfirmasi adanya tanda-tanda kerapuhan dan menurunnya dinamisme pasar tenaga kerja,” ujar Bowman, Selasa (12/8/2025). Ia menilai keterlambatan dalam mengambil langkah pemangkasan suku bunga berisiko memperburuk kondisi pasar tenaga kerja dan memperlambat pertumbuhan ekonomi lebih jauh.

Trump meyakini penurunan suku bunga akan membantu mengurangi beban bunga utang negara yang terus meningkat, meskipun pandangan ini berpotensi bertentangan dengan kebijakan pajak, perdagangan, dan imigrasi yang selama ini ia dorong untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Sejumlah pembuat kebijakan moneter AS juga mulai mengubah pandangan mereka setelah pertumbuhan lapangan kerja pada Mei, Juni, dan Juli menunjukkan perlambatan. Bowman bersama Christopher Waller—keduanya penunjukan Trump di The Fed—tidak sependapat dengan keputusan bulan lalu yang mempertahankan suku bunga. Kini, pasar memperkirakan lebih dari 85% kemungkinan The Fed akan memangkas bunga acuan pada pertemuan 16–17 September mendatang.

Data BLS terbaru menunjukkan inflasi tahunan AS di bulan Juli tercatat 2,7%, sama seperti Juni, dipengaruhi oleh penurunan harga bensin dan bahan makanan. Namun inflasi inti, yang tidak memasukkan komponen energi dan pangan, diperkirakan naik menjadi 3,1% dari 2,9% di bulan sebelumnya.

BLS menegaskan meskipun ada kekurangan dalam proses produksi data, mereka memiliki mekanisme pengawasan internal yang ketat untuk mencegah manipulasi. Sementara itu, The Fed tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan perubahan kebijakan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER