Ratusan Ibu-ibu Ikut Parade Berpakaian Kebaya Peringati Hari Kebaya Nasional

Ratusan Ibu-ibu Ikut Parade Berpakaian Kebaya Peringati Hari Kebaya Nasional--
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan hari minggu 20 Juli 2025 berubah semarak dengan kehadiran ratusan perempuan anggun berpakaian kebaya.
Mereka mengikuti parade perempuan berpakaian kebaya yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama organisasi Perempuan Indonesia Maju (PIM) Sumsel dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional.
Parade perempuan berkebaya ini diikuti oleh berbagai organisasi perempuan serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari berbagai daerah.
Kota Palembang sendiri dalam kegiatan ini berpartisipasi mengirimkan 25 peserta.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Palembang, Ida Rodhiyani, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini sebagai bentuk upaya pelestarian budaya. "Kebaya adalah simbol keanggunan perempuan Indonesia. Kegiatan ini sangat penting untuk kembali mempopulerkan kebaya sebagai busana nasional agar tidak tergerus zaman. Terima kasih kepada penyelenggara, semoga ini menjadi momentum untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya, terutama di kalangan generasi muda, khususnya kaum wanita," ungkapnya.
BACA JUGA:Penumpang LRT Sumsel Tembus 2,2 Juta! Bukti Konektivitas Transportasi Palembang Kian Diminati
BACA JUGA:OJK Sumsel Gandeng Pemkot Palembang Dorong UMKM dan Kesejahteraan Warga
Staf Ahli Gubernur Sumatera Selatan bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Panji Cahyanto, saat membuka acara ini menyatakan kegiatan parade oerempuan berkebaya ini bentuk nyata menyambut Hari Kebaya Nasional yang telah ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2023.
"Tanggal 24 Juli dipilih sebagai Hari Kebaya Nasional karena merupakan momen Kongres Perempuan Indonesia ke-10 pada tahun 1964, yang dihadiri langsung Presiden Soekarno dan seluruh peserta mengenakan kebaya. Dan pada 4 Desember 2024 lalu, kebaya resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO," jelas Panji.
Ia menambahkan bahwa pengakuan internasional tersebut menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia untuk terus melestarikan kebaya sebagai bagian dari jati diri bangsa.
"Parade ini tak hanya menjadi ajang pamer busana, tetapi juga simbol kebangkitan semangat perempuan Indonesia dalam menjaga warisan budaya. Beragam motif dan gaya kebaya ditampilkan, mencerminkan kekayaan ragam budaya dari berbagai daerah di Sumsel," tukasnya.(*)