Peraih Nilai Tertinggi Keluhkan Tak Lulus Tes PPPK Tahap 2

Sri Guswati sampaikan kekecewaan sebagai peraih nilai tertinggi tak lulus PPPK tahap 2--

PRABUMULIH, KORANPABUMULIHPOS.COM – Sri Guswati, SPd, guru honorer di SD Negeri 82 Prabumulih, mengungkapkan kekecewaannya pasca pengumuman hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 2.

Meski meraih nilai tertinggi dalam tes dan memiliki sertifikat pendidik, namanya tidak tercantum sebagai peserta yang lulus seleksi optimalisasi. Kekecewaan ini disampaikan melalui unggahannya di laman facebook pribadinya, minggu pagi, 6 juli 2025.

Dalam unggahannya, Sri Guswati menceritakan perjuangannya yang telah mengabdi sebagai guru sejak tahun 2013, namun sebagian besar masa pengabdiannya ia jalani di sekolah swasta.

Ia baru dua tahun terakhir ini mengajar di sekolah negeri. Inilah yang menurutnya menjadi penyebab utama dirinya tidak lolos, meski dari segi nilai dan kualifikasi dirinya sangat layak.

BACA JUGA:Kemenag Luncurkan Gerakan Sadar Pencatatan Nikah, Lindungi Hak Sipil dan Masa Depan Keluarga

BACA JUGA:Guru R3 di Prabumulih Protes Hasil Pengumuman PPPK Optimalisasi

"Percuma punya nilai tinggi dan sertifikat pendidik kalau pengalaman di sekolah swasta tidak dianggap," tulis Sri dalam akun Facebook pribadinya.

Ia merasa kecewa karena kerja keras dan pengalaman belasan tahun seolah tidak memiliki arti di mata sistem seleksi PPPK yang ada saat ini. Dalam unggahannya yang cukup menyita perhatian, Sri bahkan menyindir tujuan dari seleksi tahap 2.

“Apakah tugas kami hanya bertugas meramaikan tes tahap 2 saja?” tulisnya dengan nada getir.

Ia menyuarakan keresahan banyak guru honorer lain yang bernasib serupa. Sri pun berharap ada perhatian dan keadilan dari pemerintah pusat.

Ia meminta kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan jajarannya untuk meninjau ulang sistem seleksi PPPK, khususnya untuk peserta tahap 2 atau kategori R4.

BACA JUGA:Seleksi FORKI Prabumulih Jaring Atlet Potensial untuk Porprov 2025

BACA JUGA:Baru Bebas 4 Bulan, Residivis Prabumulih Kembali ke Bui: Bobol Rumah Warga & Ibunya Demi Aibon

Menurutnya, banyak peserta R4 yang sudah mengabdi bertahun-tahun namun harus tersingkir karena persoalan administratif.

Keluhan Sri Guswati mencerminkan keresahan mendalam di kalangan guru honorer, terutama yang sudah lama mengajar namun belum mendapatkan kejelasan status.

Ia berharap keluhan ini dapat menjadi perhatian bagi pemerintah agar sistem seleksi PPPK ke depan lebih adil dan berpihak pada para pendidik sejati.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER