Skema Open Access, Pemerintah Genjot Akses Internet ke Sekolah dan Puskesmas

Skema Open Access, Pemerintah Genjot Akses Internet ke Sekolah dan Puskesmas--
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menggalang kolaborasi besar-besaran dengan para operator seluler guna memperluas penyediaan akses internet tetap berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps, khususnya di wilayah yang selama ini belum tersentuh jaringan serat optik.
Langkah ambisius ini menyasar berbagai fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas, kantor desa, hingga rumah tangga di pelosok Indonesia, sebagai bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan transformasi digital menyeluruh di tanah air.
Dalam pertemuan strategis yang digelar di kantor Komdigi Jakarta beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa inisiatif ini akan dimungkinkan melalui dua pendekatan utama yakni;
Alokasi spektrum frekuensi baru secara transparan dan Penerapan model jaringan terbuka atau open access, yang memungkinkan semua operator berbagi infrastruktur
BACA JUGA:Wujudkan Kota Terkoneksi Internet, Prabumulih Genjot Infrastruktur Digital di 6 Kecamatan
BACA JUGA:China Pamerkan Internet 10G Pertama di Dunia, Indonesia Masih Bergelut dengan Pemerataan 5G
Meutya menjelaskan bahwa digitalisasi merupakan fondasi penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat di era teknologi.
“Presiden telah menegaskan pentingnya transformasi digital dalam pidato pelantikannya, dan kami berkomitmen mewujudkannya melalui konektivitas menyeluruh,” tegas Meutya di hadapan pimpinan operator besar seperti Telkom, Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XL Axiata.
Internet Tetap 100 Mbps: Solusi bagi Blank Spot Digital
Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap kondisi nyata di lapangan yang menunjukkan masih lemahnya penetrasi internet tetap (fixed broadband) di berbagai sektor vital. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi:
- Sekitar 190.000 sekolah atau 86 persen belum memiliki akses internet tetap
- Sekitar 7.800 puskesmas atau 75 persen belum terhubung jaringan berkualitas
- Sekitar 32.000 kantor desa masih berada di zona blank spot
- Penetrasi fixed broadband baru mencapai 21,31 persen rumah tangga di seluruh Indonesia
BACA JUGA:Galaxy Z Flip 7 FE Muncul di Internet, Lebih Murah dari Versi Reguler?
BACA JUGA:ATSI Beberkan Alasan Kecepatan Internet Indonesia Kalah dari Negara Tetangga
Dengan cakupan yang masih sangat rendah tersebut, program ini akan menjadi game changer untuk pemerataan digital, bukan hanya di kota besar tetapi juga di pelosok-pelosok desa dan wilayah terpencil.
Open Access: Kolaborasi, Bukan Kompetisi