Kasus Pengerusakan Pagar, Polisi Upayakan Mediasi

Kasus Pengerusakan Pagar, Polisi Upayakan Mediasi--

"Kita melihat dari mengulur proses penetapan tersangka padahal sudah jelas dugaan tindak pidana pengerusakan yaitu di pasal 170 KUHP," ujarnya, Sabtu (6/1).

BACA JUGA:Pria Ini Tega Habisi Ayah dan Ibunya, Kok Tega? Diduga Ini Penyebabnya

Jay menyampaikan, menurutnya dalam kasus ini kliennya sudah jelas bisa membuktikan dan menunjukan kepemilikannya serta barang yang di rusak berupa pintu pagar, tembok, gembok pagar dan patok batas tanah.

Lanjutnya, terlapor atau pelaku padahal sudah mengakui, menyadari tanah tersebut bukan miliknya hanya mengklaim itu jalan umum.

Jay mempertanyakan terkait dimana posisi Pemerintah yang dalam hal ini sebagai subjek hukum yang seharusnya pemilik jalan umum, namun justru telah memberikan jawaban tertulis.

"Pasca pengecekan ke lapangan yang dilakukan Dinas PUPR Kota Jambi bahwa Pemerintah Kota Jambi tidak mengakui dan menolak punya tanah berupa jalan umum di lokasi tersebut," bebernya.

"Jadi sangat mudah dan jelas terang benderang seharusnya Penyidik Polda Jambi menetapkan status tersangka kepada para terlapor," lanjut Jay. 

BACA JUGA:Tahun 2024 Kejati Jambi Buru 8 Orang DPO, Berikut Nama-namanya

Diberitakan sebelumnya, pagar besi gudang ekspedisi milik Henri yang berada di Jalan Lingkar Selatan, RT 15, RW 04, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi disenggol oleh tetangganya.

Pagar gudang ekspedisi yang berada tepat berseberangan dengan Mako Brimob Polda Jambi ini dirubuhkan oleh tetangganya menggunakan excavator.

Kejadian ini terjadi pada Minggu 10 Desember 2023 kemarin sekitar pukul 15.00 WIB sore.

Salah seorang karyawan gudang, bernama Ucok mengatakan, saat aksi perobohan itu, dirinya sedang berada di lokasi dan sempat berupaya menghentikan aksi tersebut.

"Sempat kita upaya lakukan penghentian, tapi diabaikan," ujarnya, Senin (11/12).

Operator excavator juga sempat bingung ketika ditanya oleh rekan pemilik gudang, soal alasan merubuhkan pintu gerbang gudang ekspedisi tersebut.

"Kami hanya disuruh," katanya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER