Ribuan Haji Indonesia Akan Lempar Jumrah di Lantai 3 Jamarat, Petugas Siaga Sepanjang Malam

Ribuan Haji Indonesia Akan Lempar Jumrah di Lantai 3 Jamarat, Petugas Siaga Sepanjang Malam--Istimewa
MAKKAH, KORANPRABUMULIHPOS.COM — Puncak ibadah haji 1446 H semakin mendekat. Salah satu momen paling krusial adalah saat pelaksanaan lempar jumrah, khususnya di kompleks Jamarat, Mina.
Tahun ini, ribuan jemaah asal Indonesia dijadwalkan melontar jumrah Aqabah di lantai tiga, sebuah area yang dikenal padat dan penuh tantangan, terutama di malam hari.
Dengan waktu pelaksanaan wukuf di Arafah yang direncanakan pada 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah), persiapan di lapangan pun semakin intensif.
Fokus utama kini tertuju pada kelancaran arus jemaah saat malam 10 Dzulhijjah, ketika mereka bergerak menuju Jamarat untuk melaksanakan salah satu ritual puncak ibadah haji.
BACA JUGA:Deadline Visa Haji 2025 Sudah Lewat, Ini Update Terbaru dari Kemenag
BACA JUGA:Suhu Super Panas! Jemaah Haji Diminta Bertahan di Dalam Tenda Saat Wukuf
Kolonel Laut Harun Arrasyid, Kepala Satuan Operasi Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), memimpin langsung orientasi lapangan pada Rabu dini hari, 28 Mei 2025.
Dalam tinjauan itu, ia bersama tim dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah memetakan secara detail titik-titik penting seperti jalur evakuasi, pos siaga, serta lokasi rawan kepadatan yang memerlukan pengawasan ekstra.
“Pergerakan jamaah pada malam 10 Dzulhijjah sangat masif. Karena itu, kami sudah merancang skema siaga yang matang dengan penempatan pos-pos strategis,” terang Harun.
Menurutnya, lantai tiga Jamarat memang memiliki tantangan tersendiri. Dibandingkan jalur bawah, kepadatan di lantai atas bisa meningkat drastis karena mayoritas jemaah memilih rute ini untuk menghindari terik siang hari. Akibatnya, malam lempar jumrah pertama kerap menjadi titik paling sibuk.
BACA JUGA:147 Ribu Jemaah Haji Telah Terima Kartu Nusuk
BACA JUGA:Kabar Gembira! Jemaah Haji Aceh Terima Dana Wakaf SAR 2.000 dari Baitul Asyi
Guna mengantisipasi lonjakan tersebut, sebanyak 60 petugas khusus akan disiagakan. Mereka akan ditempatkan di lima pos utama dengan sistem shift malam hingga dini hari demi memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah.
Selain itu, dukungan tambahan juga diberikan dari tim layanan khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas. Mereka akan berperan dalam mempercepat proses bantuan bagi jemaah yang kelelahan atau mengalami kendala saat perjalanan menuju lokasi.