Air Tercemar Feses, Penyebab165 Pelajar PALI Keracunan Massal Usai Santap MBG

Air Tercemar Feses, Penyebab165 Pelajar PALI Keracunan Massal Usai Santap MBG--
PALI, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) akhirnya mengungkap penyebab keracunan yang menimpa 165 siswa dari tingkat SD hingga SMK pada 5 Mei 2025.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa proses pengolahan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh CV KL diduga tidak memenuhi standar kebersihan.
Hasil uji laboratorium yang dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Palembang menunjukkan bahwa air bersih yang digunakan dalam pengolahan makanan tercemar bakteri.
Plt Kepala Dinas Kesehatan PALI, H. Andre Fajar Wijaya, bersama Kepala Dinas Kominfo PALI, Khairiman, mengungkapkan bahwa air sumur bor dan air PAM yang digunakan pihak katering mengandung Total Coliform dan E. Coli di atas ambang batas yang diperbolehkan.
BACA JUGA:Program MBG di Kota Prabumulih Diawasi Ketat, Cegah Insiden Keracunan Massal
BACA JUGA:Delapan Pasien Keracunan Masih Dirawat: Diduga Konsumsi Program MBG di Kabupaten PALI
“Temuan ini menunjukkan adanya indikasi kuat kontaminasi feses dalam sumber air yang dipakai,” ujarnya, Sabtu (18/5). Meskipun tidak selalu menyebabkan penyakit, keberadaan bakteri ini menjadi indikator adanya patogen berbahaya seperti penyebab disentri dan tifus.
Tak hanya itu, bakteri Staphylococcus aureus juga ditemukan dalam tempe goreng dengan jumlah mencapai 45.000 CFU (Colony Forming Unit) per gram. Angka ini jauh melampaui ambang batas maksimal 100 CFU sebagaimana ditetapkan dalam Permenkes RI No 2 Tahun 2023.
Bakteri ini biasanya ditemukan di kulit dan saluran pernapasan atas manusia. “Kelebihan jumlahnya dalam makanan tentu sangat berisiko, terutama bagi anak-anak yang sistem imunnya masih rentan,” jelas Andre lebih lanjut.
Sejak insiden ini terjadi, program MBG di PALI dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi. Para siswa yang terdampak telah menerima perawatan medis dan sebagian besar telah pulih. Pemerintah Kabupaten PALI juga menyatakan akan memperketat pengawasan terhadap keamanan pangan, termasuk kemungkinan mencabut izin perusahaan katering yang terbukti lalai.
BACA JUGA:Siswa Keracunan, MBG Dihentikan Sementara
BACA JUGA:Hati-hati! Ini 7 Makanan yang Bisa Menyebabkan Keracunan Jika Disimpan Terlalu Lama di Kulkas
“Program MBG adalah langkah mulia, tapi harus dijalankan dengan tanggung jawab besar. Anak-anak kita tidak boleh jadi korban karena kelalaian standar kebersihan,” tegas Andre.
Sementara itu, Bupati PALI, Asgianto ST, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas insiden keracunan massal tersebut.