Memahami Lebih Dalam Makna Idul Adha dalam Islam

Menggali Makna Idul Adha: Sejarah, Hikmah, dan Pelaksanaannya--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Idul Adha merupakan salah satu hari besar dalam ajaran Islam yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban. Perayaan ini tidak hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi juga sarat makna spiritual yang berasal dari kisah agung Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai salah satu bentuk ujian keimanan terbesar sepanjang sejarah umat manusia.

Asal-Usul dan Sejarah Idul Adha

Peristiwa yang menjadi dasar Idul Adha berawal ketika Nabi Ibrahim AS mendapat perintah dalam mimpinya dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Ketika hal itu disampaikan kepada Ismail, sang anak menerima perintah tersebut dengan penuh keikhlasan dan tanpa keraguan, karena meyakini bahwa itu adalah kehendak Allah, bukan sekadar keinginan pribadi ayahnya.

Saat proses penyembelihan hendak dilakukan, Allah SWT menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba yang besar sebagai bentuk penghargaan atas keteguhan iman dan ketaatan keduanya. Kisah ini tercantum dalam surah Ash-Shaffat ayat 102–107, yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan ibadah kurban setiap tahun.

Makna dan Hikmah Idul Adha

Idul Adha bukan hanya ritual tahunan, tetapi mengandung nilai-nilai penting yang patut direnungkan:

Taat dan Ikhlas
Meneladani sikap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang sepenuhnya tunduk kepada kehendak Ilahi.

Semangat Berkorban
Mengajarkan pentingnya rela berkorban demi kebaikan yang lebih besar, baik dalam bentuk materi maupun waktu dan tenaga.

Kepedulian Sosial
Daging hewan kurban dibagikan kepada kaum fakir, kerabat, dan tetangga. Hal ini memperkuat rasa kebersamaan, empati, dan solidaritas di tengah masyarakat.

Tata Cara Perayaan Idul Adha

Perayaan Idul Adha dilangsungkan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, usai jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Umat Islam dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban seperti kambing, sapi, atau unta bagi yang mampu secara finansial.

Proses penyembelihan ini tidak hanya dilakukan pada hari Idul Adha, tapi juga bisa dilakukan selama tiga hari tasyrik berikutnya, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Dengan memahami sejarah, makna, dan tata cara pelaksanaannya, Idul Adha menjadi lebih dari sekadar hari raya—ia adalah momentum spiritual untuk memperkuat iman, mempererat silaturahmi, dan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER