Delapan Pasien Keracunan Masih Dirawat: Diduga Konsumsi Program MBG di Kabupaten PALI

Delapan Pasien Keracunan Masih Dirawat: Diduga Konsumsi Program MBG di Kabupaten PALI --

PALI, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Sebanyak delapan pasien yang diduga mengalami keracunan akibat konsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menjalani perawatan intensif di RSUD Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.

Hingga Rabu pagi (7/5) pukul 10.00 WIB, jumlah pasien yang dirawat bertambah satu orang, menjadikan total pasien aktif delapan orang—tujuh di ruang UGD dan satu lainnya dalam observasi lebih lanjut.

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Talang Ubi, dr. Davied Arja, yang didampingi Humas rumah sakit, Suplementari, menjelaskan bahwa pihak rumah sakit terus memperbarui data pasien setiap dua jam. Ia membenarkan bahwa pasien baru kembali datang pada pagi hari.

“Awalnya ada tujuh orang yang masih dirawat, namun kemudian bertambah satu lagi. Jadi total ada delapan pasien saat ini,” jelasnya.

BACA JUGA:Siswa Keracunan, MBG Dihentikan Sementara

BACA JUGA:Hati-hati! Ini 7 Makanan yang Bisa Menyebabkan Keracunan Jika Disimpan Terlalu Lama di Kulkas

Dr. Davied juga memaparkan bahwa saat puncak kejadian, pihak RSUD Talang Ubi menerima lebih dari seratus pasien dalam waktu singkat, dengan keluhan serupa seperti mual, muntah, pusing, hingga sesak napas. Total pasien yang ditangani mencapai sekitar 138 orang.

“Kami hanya memiliki 12 tempat tidur. Karena pasien terus berdatangan sejak pukul 14.00 hingga 21.00 WIB, kami membuka ruang perawatan darurat di lantai dengan menggelar alas. Penanganan dilakukan langsung di tempat,” ujarnya.

Seluruh tenaga medis dari berbagai unit, termasuk UGD dan pelayanan umum, dikerahkan untuk merawat para korban. “Meski ada yang terpaksa berbagi tempat tidur bahkan dirawat di lantai, alhamdulillah semua sudah tertangani dengan maksimal,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa sebagian pasien sempat pulang namun kembali datang karena masih merasakan gejala. Untuk penanganan, rumah sakit memberikan cairan infus, obat-obatan, dan oksigen.

BACA JUGA:Insiden Keracunan Makanan dalam Program MBG di Sukoharjo, Apakah Ada Potensi KLB?BACA JUGA:Mencegah Keracunan dalam Makan Bergizi Gratis: Saran Ahli IPB untuk Keamanan Pangan

“Kami tidak kekurangan alat, hanya tempat tidur yang sempat terbatas. Untungnya kami dibantu oleh BPBD,” ujarnya.

Terkait penyebab keracunan, pihak rumah sakit masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang dianalisis oleh Dinas Kesehatan.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, mengungkapkan bahwa dugaan sementara penyebab keracunan adalah pengolahan makanan yang dilakukan terlalu dini dan tidak sesuai standar penyimpanan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER