India Vs Pakistan: Ketegangan Memuncak, Ini Perbandingan Kekuatan Nuklir Keduanya

India Vs Pakistan Memanas!--@aljazeeraenglish

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat tajam, memicu kekhawatiran internasional terkait potensi konflik berskala besar, termasuk risiko penggunaan senjata nuklir. Kedua negara bertetangga ini diketahui sama-sama memiliki ratusan hulu ledak nuklir dan terus memperbarui teknologi persenjataan mereka.

India selama ini menganut kebijakan No First Use (NFU) dalam penggunaan senjata nuklir, artinya hanya akan membalas jika terlebih dahulu diserang. Namun, belakangan muncul sinyal dari pemerintah India untuk mempertimbangkan ulang prinsip tersebut. Sebaliknya, Pakistan tidak memiliki kebijakan NFU dan secara terbuka menyatakan bisa menggunakan senjata nuklir lebih dahulu jika diperlukan.

Ketegangan dipicu oleh insiden berdarah bulan lalu, ketika serangan kelompok bersenjata di wilayah Kashmir yang dikuasai India menewaskan 26 orang, sebagian besar wisatawan. Sebagai respons, India melancarkan serangan udara ke sembilan lokasi di wilayah Pakistan dan bagian Kashmir yang dikuasai Islamabad. India mengklaim targetnya adalah markas militan, namun Pakistan menyebut serangan itu menghantam area sipil.

Menurut Arms Control Association, India kini memiliki sekitar 172 hulu ledak nuklir, sementara Pakistan tak jauh berbeda dengan sekitar 170 hulu ledak. Namun, kedua negara memiliki perbedaan dalam strategi dan pendekatan.

India unggul dalam teknologi rudal jarak jauh. Rudal balistik andalannya, Agni-V, mampu menjangkau hingga 8.000 km. Di sisi lain, rudal terjauh milik Pakistan, Shaheen III, memiliki jangkauan maksimal sekitar 2.750 km. Pakistan mengandalkan senjata nuklir taktis seperti Nasr (Hatf-9), dengan jangkauan pendek sekitar 70 km, untuk menghadapi serangan terbatas.

Dalam hal jumlah personel militer, India juga lebih unggul dengan 1,24 juta tentara aktif di angkatan darat, 149.000 di angkatan udara, dan 75.500 di angkatan laut. Sebagai perbandingan, Pakistan memiliki sekitar 560.000 personel angkatan darat, 70.000 angkatan udara, dan 30.000 angkatan laut. India juga mengoperasikan penjaga pantai dengan kekuatan 13.350 orang.

Menanggapi situasi terkini, Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, menyatakan bahwa Pakistan bertindak demi mempertahankan wilayahnya. Sementara itu, pernyataan dari Kementerian Pertahanan India menyebut bahwa serangan dilakukan secara “terukur” dan “tidak eskalatif”, dengan target yang dipilih secara hati-hati untuk menghindari fasilitas militer.

Meski demikian, para analis memperingatkan bahwa risiko eskalasi tetap tinggi, dan konflik yang tampaknya terbatas bisa dengan cepat berkembang menjadi konfrontasi nuklir yang berakibat fatal. Upaya diplomatik diharapkan akan meningkat dalam waktu dekat guna meredam potensi bencana. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER