Dukung Kesejahteraan Petani, Bulog Tetap Serap Gabah di Tengah Ramadhan

Dukung Kesejahteraan Petani, Bulog Tetap Serap Gabah di Tengah Ramadhan--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Perum Bulog menegaskan bahwa kegiatan penyerapan gabah dari petani akan tetap berjalan maksimal selama bulan Ramadhan.

Langkah ini diambil guna menjamin ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) sekaligus mendukung kesejahteraan petani serta menjaga kestabilan pasokan beras nasional.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, A. Widiarso, mengungkapkan bahwa meski di tengah suasana Ramadhan, proses pembelian gabah dan beras hasil panen petani lokal akan terus dilakukan. Hal ini merupakan bagian dari penugasan resmi pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Bulog tetap menjalankan tugas dari pemerintah, yakni menyerap gabah serta beras hasil panen petani domestik selama bulan Ramadhan," jelas Widiarso.

Seiring dengan masuknya periode panen raya, Bulog terus mengedukasi para petani mengenai program pembelian gabah kering panen (GKP) seharga Rp6.500 per kilogram. Harga tersebut ditetapkan sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

BACA JUGA:Wamentan Desak Tengkulak Tak Memanfaatkan Petani, Harga Gabah Sumsel Terendah di Indonesia

BACA JUGA:Transformasi Ekonomi Petani-Transmigran, Kolaborasi Kementerian Raih Pendapatan Lebih Tinggi dari Gaji Menteri

Menurutnya, harga tersebut diharapkan memberikan keuntungan yang layak bagi petani sekaligus menjaga agar pasokan beras tetap terjaga stabil di tengah lonjakan kebutuhan menjelang Hari Raya Idulfitri.

"Itu adalah harga yang layak sekaligus bukti nyata komitmen pemerintah untuk hadir dan mendukung kesejahteraan petani," tambahnya.

Lebih lanjut, Widiarso mengungkapkan bahwa Bulog ditargetkan menyerap hingga 3 juta ton setara beras sepanjang tahun ini. Target tersebut ditujukan untuk menjamin cadangan beras nasional tetap aman sekaligus memperkuat ketahanan pangan di sektor hulu.

Keberhasilan program serap gabah ini, lanjutnya, tidak terlepas dari sinergi antara Bulog dan para pemangku kepentingan lainnya. Mulai dari Dinas Pertanian, kelompok tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), hingga dukungan dari TNI dan Polri, semua berperan penting dalam memastikan optimalisasi penyerapan.

BACA JUGA:Petani Jagung di Prabumulih Panen Rezeki

BACA JUGA:Diberdayakan BRI, Petani Mangga Bondowoso Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

Sinergi dan kolaborasi di lapangan ini diharapkan mampu menciptakan sistem yang mendukung kelancaran serap gabah, sehingga distribusi beras ke seluruh wilayah Indonesia bisa berjalan lancar dan mencukupi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER