Pasien Cuci Darah di RSUD Prabumulih Meningkat, Waiting List Makin Panjang

Pasien Cuci darah di RSUD Kota Prabumulih meningkat, daftar waiting list makin panjang --Foto: Ros prabupos
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih, jumlah pasien yang menjalani hemodialisis (cuci darah) akibat gagal ginjal terus menunjukkan tren peningkatan.
Bahkan, pasien yang membutuhkan layanan ini kini harus menunggu giliran. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama RSUD Prabumulih, drg. Sri Widiastuti, melalui Kepala Ruang Hemodialisis, Widyastuti, yang didampingi oleh Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia, Adi Kuanto.
Menurut Widyastuti, saat ini pihak RSUD Prabumulih hanya dapat menangani sekitar 60 pasien setiap minggunya, sesuai dengan ketersediaan alat yang ada di rumah sakit tersebut.
"Dari jumlah total 60 pasien ini, ada yang meninggal satu orang dari daerah Danau Shuji, namun minggu depan sudah ada penggantinya, sehingga jumlahnya tetap 60 pasien," jelas Widyastuti dibincangi Senin, 28 April 2025.
BACA JUGA:Dilaporkan Warga, Dua Pengedar Narkoba Ditangkap Satresnarkoba Polres Prabumulih
BACA JUGA:RSUD Prabumulih Ubah Tarif Parkir, Keluarga Pasien Dapat Keringanan
Sebagian besar pasien cuci darah ini berasal dari Prabumulih, meskipun beberapa pasien lama merupakan perpindahan dari RS Pertamina, yang sebelumnya menghentikan kontraknya dengan BPJS. Akibatnya, pasien-pasien cuci darah tersebut dipindahkan ke RSUD Prabumulih.
Usia pasien yang menjalani perawatan bervariasi, mulai dari 40 tahun hingga 70 tahun, dengan yang tertua sudah mencapai usia lanjut.
Widyastuti juga menjelaskan bahwa prosedur pengobatan cuci darah dilakukan secara rutin dua kali seminggu.
"Misalnya, jika pasien menjalani cuci darah pada hari Selasa, maka mereka akan melanjutkan perawatan lagi pada hari Jumat. Pasien yang dijadwalkan pada hari Senin akan kembali pada hari Kamis, dan seterusnya," ujarnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Layanan RSUD, Wali Kota Cak Arlan Serukan Pelayanan Sepenuh Hati
Proses cuci darah di RSUD Prabumulih dilakukan setiap hari untuk 20 pasien, yang terbagi menjadi dua sesi, pagi dan sore. Hal ini disesuaikan dengan jumlah mesin cuci darah yang tersedia, yakni 10 unit.
Ketika ditanya mengenai penerapan sistem daftar tunggu (waiting list), Widyastuti membenarkan bahwa pasien yang membutuhkan layanan cuci darah di RSUD Prabumulih cukup banyak, bahkan jumlahnya mencapai 40 hingga 50 orang yang masuk dalam daftar tunggu.