Penipuan Bisnis Online, Google Hapus Ribuan Daftar Palsu di AS

ilustrasi--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Google kembali menindak tegas praktik penipuan di platformnya. Perusahaan teknologi raksasa itu dilaporkan telah menghapus sekitar 10 ribu daftar bisnis palsu yang beredar di Google Maps di Amerika Serikat. Tidak hanya itu, Google juga mengambil langkah hukum dengan menggugat jaringan pelaku yang bertanggung jawab atas pembuatan daftar fiktif tersebut.
Dalam gugatan yang diajukan, Google menuduh bahwa individu tertentu yang terhubung dengan jaringan penipuan besar telah membuat dan menjual profil bisnis palsu di Google Maps untuk memperoleh keuntungan ilegal.
Kasus ini terungkap setelah seorang tukang kunci di Texas melaporkan bahwa identitas bisnisnya telah disalahgunakan oleh pihak lain di Google Maps.
"Para penipu semakin canggih. Begitu kami mendapatkan laporan tentang modus ini, kami langsung melakukan investigasi lebih dalam untuk mengidentifikasi daftar bisnis palsu lainnya," ujar Halimah DeLaine Prado, General Counsel Google, dalam wawancara dengan CBS Morning Plus yang dikutip dari Engadget, Jumat (21/5/2025).
Modus operandi para penipu ini beragam. Beberapa daftar palsu menampilkan nomor telepon yang tampak asli, sehingga korban yang menghubungi mereka bisa dikenakan biaya tambahan untuk layanan yang diberikan. Dalam kasus lain, korban diarahkan ke pusat panggilan palsu, di mana mereka diminta membayar di muka untuk layanan yang sebenarnya tidak pernah diberikan.
Para pelaku juga menggunakan berbagai cara untuk membuat bisnis palsu mereka tampak lebih meyakinkan, seperti menambahkan ulasan positif buatan atau meningkatkan interaksi pada fitur Q&A menggunakan akun-akun fiktif. Seorang pengguna Reddit bahkan menemukan bahwa pelaku dapat mengontrol urutan Q&A agar tetap berada di peringkat teratas pencarian.
Google mengungkapkan kepada CBS News bahwa sepanjang tahun 2023, mereka telah menghapus atau memblokir lebih dari 12 juta profil bisnis palsu. Selain itu, jumlah daftar palsu yang muncul terus meningkat dari tahun ke tahun, mencapai lebih dari satu juta tambahan dalam periode yang sama.
Tak hanya di AS, Google juga telah menindak bisnis yang menggunakan ulasan dan interaksi palsu untuk meningkatkan peringkat mereka. Di Inggris, perusahaan ini bahkan menerapkan pembatasan lebih ketat terhadap bisnis yang terbukti melakukan praktik ulasan menipu, terutama setelah mendapat tekanan dari regulator setempat untuk bertindak lebih tegas. (*)