NASA Ragu ke Bulan atau Mars, Elon Musk Punya Jawaban Tegas!

NASA Dilema: Pilih ke Bulan atau Mars Dulu? Elon Musk Beri Tekanan!--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Menurut rencana, manusia seharusnya kembali menginjakkan kaki di Bulan dalam dua tahun ke depan. Namun, perhatian tiba-tiba beralih ke Mars, memunculkan dilema besar bagi NASA.
Masalah utama datang dari Starship, kendaraan buatan SpaceX yang dirancang untuk mengangkut astronaut dari Bumi ke Bulan. Sayangnya, beberapa kali uji coba kendaraan ini justru berujung pada ledakan, menimbulkan kekhawatiran soal kelayakannya untuk misi Artemis.
Di sisi lain, Elon Musk justru terang-terangan menyebut bahwa NASA seharusnya tidak berfokus ke Bulan, melainkan langsung ke Mars.
Dalam sebuah unggahan di platform X, Musk menegaskan bahwa eksplorasi luar angkasa harus langsung menuju Mars tanpa membuang waktu di Bulan.
"Tidak, kita akan langsung ke Mars. Bulan hanya pengalih perhatian. Massa untuk mengorbit adalah metrik utama, setelah itu massa untuk permukaan Mars. Kita harus mencapai skala megaton ke orbit per tahun untuk membangun koloni yang mandiri di Mars," tulis Musk.
Sementara itu, mantan Presiden AS Donald Trump juga sempat menyebut Mars dalam pidato pelantikannya, menandakan bahwa tujuan jangka panjang eksplorasi antariksa AS memang mengarah ke Planet Merah.
Meski ada dorongan dari Musk dan beberapa pihak untuk langsung menuju Mars, NASA sejauh ini tetap berpegang pada rencana awal, yakni mendaratkan manusia kembali di Bulan melalui program Artemis.
Ketua subkomite antariksa DPR AS, Mike Haridopolos, juga mendukung langkah ini.
"Saya pikir kita harus ke Bulan terlebih dahulu. Ada banyak kemungkinan di sana, termasuk material penting yang bisa didapatkan dari Bulan. Tapi ini baru permulaan," ujarnya dalam Commercial Space Conference.
Namun, masih belum jelas material apa yang dimaksud Haridopolos, mengingat batuan yang diambil dari misi Apollo menunjukkan bahwa komposisi Bulan dan Bumi sangat mirip.
Keputusan akhir kemungkinan akan bergantung pada kepemimpinan baru NASA di bawah Jared Isaacman, miliarder yang menjadi pilihan Trump untuk memimpin badan antariksa tersebut. Jika Isaacman resmi menjabat, cakupan misi Artemis bisa berubah.
Saat ini, NASA masih merencanakan Artemis II untuk diluncurkan tahun depan, mengirimkan empat astronaut mengelilingi Bulan dalam uji coba awak pertama kapsul Orion. Jika berjalan lancar, Artemis III akan menjadi misi pendaratan di Bulan yang dijadwalkan berlangsung pertengahan 2027.
Namun, dengan adanya tekanan dari Musk dan kemungkinan perubahan kepemimpinan NASA, apakah prioritas eksplorasi luar angkasa AS akan bergeser ke Mars lebih cepat dari yang direncanakan?