Eks Tukang Kebun Ini Mendadak Punya Duit Ratusan Triliun, Begini Kisahnya
Ilustrasi Warisan/Foto: detikcom--
Jakarta - Seorang keturunan keluarga pemilik Hermès dilaporkan akan mewariskan kekayaannya kepada mantan tukang kebunnya. Nicolas Puech, generasi kelima keturunan pendiri Hermès, ingin membatalkan kontrak warisannya kepada Isocrates Foundation yang ia dirikan.
Melansir CNN, Jumat (22/12/2023), ia menjadikan karyawannya sebagai ahli waris yang sah dan berencana untuk mewariskan setidaknya setengah dari kekayaannya yang berjumlah sekitar US$ 13 miliar atau setara Rp 201,3 triliun (kurs Rp 15.488).
Surat kabar Swiss Tribune de Geneve dan 24 heures melaporkan berita tersebut pada awal bulan ini dan menggambarkan calon pewaris sebagai "pelayan, mantan tukang kebun, dan tukang" Puech.
BACA JUGA:5 Pohon Natal Termahal di Dunia, Harga Miliaran-Dihiasi Emas & Berlian
Yayasan amal tersebut menentang rencana Puech untuk memutuskan hubungannya. Mereka pun juga mengetahui rencana tersebut baru-baru ini.
"Dari sudut pandang hukum, pembatalan kontrak warisan secara sepihak tampaknya tidak sah dan tidak berdasar. Oleh karena itu, yayasan menentang pembatalan kontrak, dan tetap membuka pintu untuk berdiskusi dengan pendirinya," kata yayasan amal tersebut dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada CNN.
Yayasan amal tersebut didirikan oleh Puech pada tahun 2011 dan didanai oleh Puech sejak yayasan tersebut didirikan. Gagasan dari Isocrates Foundation adalah mendukung jurnalisme kepentingan publik dan organisasi masyarakat sipil yang berupaya menuju "ruang publik digital yang sehat".
BACA JUGA:Survei OpenSignal Terbaru: Telkomsel Rajai Layanan Seluler Indonesia
Kontrak warisan antara yayasan dan Puech dikabarkan mengatur agar sahamnya di Hermès diserahkan kepada yayasan. Artinya, kecuali jika ia menjadi seorang ayah, maka anaknya berhak mendapat sebagian harta warisan, dan sekurang-kurangnya 50% bagi anak laki-laki.
Puech diketahui memiliki 5,7% saham Hermès, perusahaan yang terkenal dengan syal sutra dan tas kulitnya. Peningkatan permintaan barang-barang mewah pasca pandemi mendorong nilai Hermès hampir US$ 230,8 miliar atau setara Rp 3.574 triliun, menjadikan saham Puech bernilai sekitar US$ 13 miliar atau setara Rp 201,3 triliun.
Hermès berhenti membagi saham Puech pada tahun 2016 tetapi mencantumkannya sebagai pemegang 5,8% saham dalam laporan tahunannya pada tahun 2015. Laporan terbaru menyebutkan "anggota keluarga lain dari grup keluarga Hermès" memegang 5,7% saham dari perusahaan tersebut.
Sebagai informasi, berdasarkan peringkat tahunan Bloomberg, keluarga Hermès adalah keluarga terkaya ketiga di dunia. (dc)