HYBE Didesak untuk Diinvestigasi, 50 Ribu Tanda Tangan Petisi Terkumpul

--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – HYBE, yang pada September 2024 dinobatkan sebagai Top Job Creator oleh Kementerian Ketenagakerjaan Korea Selatan, kini menghadapi kontroversi. Meski penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi HYBE sebagai perusahaan dan platform Weverse, publik justru mempertanyakan dasar pemberian penghargaan tersebut.

Sebuah petisi resmi diluncurkan melalui laman Majelis Nasional Korea Selatan pada 30 Oktober 2024, menuntut pemerintah untuk mengkaji ulang dan membatalkan status penghargaan itu. Hingga awal Desember, lebih dari 50 ribu orang telah menandatangani petisi tersebut.

Keistimewaan yang Dipermasalahkan
Sebagai penerima penghargaan Top Job Creator, HYBE mendapatkan sejumlah keuntungan seperti sertifikasi presiden, kredit pajak, akses prioritas keluar-masuk negara, hingga fasilitas visa khusus. Namun, publik mempertanyakan kurangnya transparansi mengenai kriteria yang digunakan untuk memilih HYBE sebagai penerima penghargaan.

Menurut petisi yang diajukan, tidak ada rekam jejak atau alasan konkret yang jelas untuk mendukung penghargaan tersebut. Pembuat petisi juga menyerukan revisi hukum untuk menangani potensi celah hukum yang muncul akibat kontroversi ini.

Tuduhan Serius terhadap HYBE
Selain itu, petisi menyoroti sejumlah tuduhan terhadap HYBE, termasuk:

  • Monopoli melalui platform Weverse.
  • Manipulasi angka penjualan album.
  • Penyebaran berita opini negatif tentang artis kompetitor.
  • Praktik bisnis tidak adil dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan internal perusahaan.

Petisi juga menyebut adanya dugaan bahwa HYBE melobi jurnalis, serta mengabaikan isu kesejahteraan karyawan. Salah satu insiden yang menjadi sorotan adalah dugaan pelanggaran jam kerja yang berujung pada kematian seorang pegawai.

Kontroversi di Majelis Nasional
COO HYBE, Kim Tae Ho, telah memberikan pernyataan terkait beberapa isu tersebut dalam sidang Majelis Nasional pada 24 Oktober 2024. Namun, kontroversi masih terus bergulir, terutama setelah laporan mingguan yang bocor diduga memuat komentar negatif terhadap artis lain di industri K-Pop.

Langkah Selanjutnya
Setelah mencapai 50 ribu tanda tangan, petisi ini akan diajukan ke komite terkait untuk dilakukan kajian. Jika dinyatakan valid, petisi tersebut dapat dibawa ke sidang pleno Majelis Nasional untuk dibahas lebih lanjut.

Dengan semakin banyaknya perhatian terhadap kasus ini, publik kini menunggu langkah pemerintah untuk menindaklanjuti tuduhan serius terhadap HYBE.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER