Faktor-Faktor yang Menyebabkan Stres pada Anak dan Cara Mengatasinya

Reporter: Erna Nur |

Editor: Ros Suhendra |

Senin , 02 Dec 2024 - 17:15

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Stres pada Anak dan Cara Mengatasinya--Foto: Fixabay

faktor-faktor yang menyebabkan stres pada anak dan cara mengatasinya                            koranprabumulihpos.com - stres pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi kesejahteraan mereka. 
menyadari faktor-faktor ini sangat penting bagi orang tua agar dapat memberikan dukungan yang tepat.
penyebab stres pada anak bisa berasal dari banyak hal, seperti perubahan dalam rutinitas, pengalaman tidak menyenangkan di sekolah, atau masalah yang terjadi dalam keluarga. stres yang dibiarkan tanpa penanganan dapat berdampak serius pada kesehatan mental anak.
mengenali stres pada anak terkadang tidak mudah karena mereka mungkin tidak langsung mengungkapkan perasaan mereka. 
baca juga:poco f7 ultra: ponsel flagship dengan kamera canggih dan performa luar biasa
baca juga:perluas inklusi keuangan di kawasan asia tenggara, bri luncurkan brimo di timor leste
namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk, seperti gangguan tidur, berkurangnya nafsu makan, perubahan perilaku yang tiba-tiba, kesulitan berkonsentrasi, atau bahkan masalah dalam menyelesaikan pekerjaan sekolah. 
gejala fisik, seperti sakit perut, sakit kepala, atau gangguan pencernaan, juga sering muncul.
berikut adalah beberapa faktor utama yang sering menjadi penyebab stres pada anak:
1. paparan informasi yang tidak sesuai usia
baca juga:10 cara efektif untuk melatih dan meningkatkan kesabaran
baca juga:gerakan senam aerobik yang cocok untuk ibu hamil: tetap sehat dan bugar
dengan perkembangan teknologi, anak-anak kini lebih mudah terpapar informasi yang tidak sesuai dengan usia mereka, termasuk konten yang menakutkan atau kekerasan. 
orang tua perlu selektif dalam memilihkan konten yang dapat diakses anak dan memastikan mereka mendapat pendampingan saat menyaring informasi tersebut.
2. kurang tidur
anak-anak membutuhkan tidur yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang mereka. kekurangan tidur dapat mengganggu suasana hati, perilaku, serta kemampuan belajar mereka. 
oleh karena itu, orang tua perlu memastikan anak tidur cukup, sekitar 10 hingga 11 jam per malam, dan membatasi penggunaan gadget menjelang waktu tidur.
baca juga:cara ampuh mengurangi lemak di leher, solusi dari diet hingga prosedur medis
baca juga:hati-hati! inilah bahaya konsumsi vitamin secara berlebihan
3. jadwal yang terlalu padat
sekolah adalah salah satu sumber stres bagi anak, terutama jika mereka juga dihadapkan dengan kegiatan ekstrakurikuler setelah jam sekolah. 
kelelahan fisik dan mental bisa terjadi jika anak tidak memiliki waktu untuk beristirahat. 
orang tua harus membantu anak menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan waktu luang.
4. pengalaman bullying
intimidasi atau bullying, baik fisik maupun psikologis, dapat menambah beban emosional pada anak. 
jika anak terlihat enggan untuk pergi ke sekolah atau menunjukkan penurunan dalam prestasi, orang tua perlu berbicara dengan anak dan, jika perlu, melibatkan pihak sekolah untuk mencari solusi.
5. perceraian orang tua
perubahan besar seperti perceraian orang tua bisa memengaruhi anak secara emosional. 
untuk mengurangi stres akibat perceraian, orang tua sebaiknya menjelaskan situasi ini dengan cara yang sesuai usia anak dan meyakinkan mereka bahwa dukungan serta kasih sayang orang tua tetap ada meskipun keluarga mengalami perubahan.
baca juga:studi terbaru: jamur ulat bulu berpotensi jadi obat kanker, ini cara kerjanya
baca juga:kulit bayi sensitif? ini cara mendeteksi alergi sabun mandi
6. penyakit yang membebani keluarga
jika anak atau anggota keluarga lainnya mengalami sakit serius, hal ini dapat menambah stres pada anak. 
anak-anak mungkin merasa terasing atau cemas terkait pengobatan yang dijalani. 
oleh karena itu, dukungan emosional dari keluarga sangat diperlukan untuk membantu anak menghadapi situasi tersebut.
selain faktor-faktor di atas, beberapa anak mungkin lebih rentan terhadap stres karena kepribadian atau sifat tertentu, seperti kecenderungan untuk perfeksionis. 
orang tua perlu mengenali karakteristik ini dan memberikan dukungan yang lebih intensif jika diperlukan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 3 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan