Inovasi Pendidikan di Rutan Prabumulih Masuk Final Kompetisi Sinopadik
Inovasi Pendidikan di Rutan Prabumulih Masuk Final Kompetisi Sinopadik--prabupos
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumatera Selatan, Dr. Ilham Djaya, memberikan apresiasi atas inovasi yang diperkenalkan oleh Kepala Rutan Kelas IIB Prabumulih, Zulkifli Bintang.
Inovasi ini berhasil menjadikan Rutan Prabumulih sebagai satu-satunya perwakilan dari Kemenkumham yang lolos ke final ajang Sinopadik (Seleksi Inovasi Pasca Diklat), yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Kompetisi ini diikuti oleh sekitar 30 peserta, yang terdiri dari alumni dua program pelatihan, yaitu Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), yang dilaksanakan pada tahun 2022 dan 2023.
Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan salah satu inovasi yang berhasil melaju ke tahap final adalah hasil karya dari Rutan Prabumulih.
BACA JUGA:Usai Trafo PLN, Giliran Mesin ATM; Sasaran Pencurian di Prabumulih, Pelaku Gagal Bawa Uang
BACA JUGA:Ngesti-Amin Diunggulkan, Ridho Yahya: Tidak Berpuas Diri, Tetap Berbuat
Ilham Djaya berharap Zulkifli Bintang dan tim Rutan Prabumulih dapat memberikan yang terbaik dalam kompetisi ini. "Bapak Zulkifli Bintang telah berangkat ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, untuk mengikuti seleksi akhir klasikal dalam acara Evaluasi Jambore Inovasi Kalimantan (JIK) dan Kompetisi Inovasi Pasca Diklat (SINOPADIK) Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh LAN. Kami semua berharap mereka dapat meraih hasil terbaik, dan pengumuman pemenangnya akan dilaksanakan pada 21 November mendatang," ujar Ilham dengan penuh harap.
Inovasi yang dibawa oleh Zulkifli Bintang dalam ajang ini adalah program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang dinamakan PKBM Tunas Integritas Prabumulih.
Zulkifli menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberikan kesempatan kepada warga binaan yang belum menyelesaikan pendidikan formal untuk dapat menyelesaikannya, meskipun mereka sedang menjalani masa hukuman.
"Masih banyak warga binaan yang belum menyelesaikan sekolahnya. Kami merasa penting untuk memberi mereka kesempatan agar dapat menyelesaikan pendidikan meski berada di balik jeruji besi.
Karena itu, kami mendirikan PKBM yang menawarkan program Kejar Paket A, B, dan C untuk memberikan ruang bagi mereka yang ingin memperoleh pendidikan setara dengan sekolah formal," jelas Zulkifli.
PKBM Tunas Integritas Prabumulih resmi berdiri dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Prabumulih, dan mulai beroperasi sejak 16 Juli 2024. Program ini menyediakan pendidikan setara SD (Paket A), SMP (Paket B), dan SMA (Paket C). Zulkifli menambahkan bahwa ijazah yang diterbitkan oleh PKBM ini diakui sah, sama seperti ijazah dari sekolah formal, dan dapat digunakan untuk melamar pekerjaan.
Pendidikan sebagai Hak Dasar Warga Binaan
Zulkifli menegaskan bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap individu, termasuk warga binaan yang sedang menjalani hukuman.