Api Biru yang Mendukung Industri Kuliner Palembang
Melihat produksi pempek yang menggunakan jarigan gas alam PGN (Foto: Welly Jasrial Tanjung)--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Kampung pempek 26 Ilir menjadi pusat kuliner khas Palembang, khususnya pempek yang terbuat dari campuran daging ikan dan tepung tapioka. Tempat ini selalu ramai dikunjungi sejak berdiri pada 1995, menawarkan beragam jenis pempek dengan harga terjangkau mulai dari Rp 800 hingga Rp 2.000.
Saat mengunjungi kawasan ini pada pertengahan Oktober, aroma ikan yang khas langsung tercium. Para penjual menawarkan pempek kepada pengunjung, baik untuk dimakan di tempat atau sebagai oleh-oleh. Di antara kedai yang populer adalah Pempek Lala, yang selalu dipadati pembeli. Di sini, terlihat staf yang cekatan melayani pelanggan yang ingin makan di tempat atau membawa pulang pempek.
Produksi Efisien dengan Gas Jargas PGN Di dapur Pempek Lala, terlihat proses pembuatan pempek yang dipimpin oleh beberapa pegawai wanita yang menguleni adonan ikan dan tepung dengan lincah. Api biru yang stabil dari kompor gas PGN mendukung kelancaran produksi. Pempek Lala mulai menggunakan jaringan gas alam dari PGN sejak 2021, menggantikan LPG tabung yang sebelumnya mereka gunakan.
Menurut pengelola, gas jargas PGN lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan stabilitas api yang terjaga, pegawai dapat menghasilkan sekitar 400 kg pempek setiap hari, meningkat dari 200 kg sebelumnya. Penggunaan gas alam memungkinkan dapur beroperasi 24 jam tanpa khawatir kehabisan gas, sehingga produksi lebih optimal.
BACA JUGA:Keuntungan Menjadi Nasabah di Musi Rawas
Hemat Biaya dan Dukungan dari PGN Firman, salah satu pengelola Pempek Lala, menjelaskan bahwa biaya yang sebelumnya mencapai Rp 70 juta per bulan untuk LPG, kini hanya sekitar Rp 20-25 juta dengan gas alam. Manfaat ini dirasakan pula oleh Resto Bukit Golf, yang mengalami penurunan biaya signifikan sejak beralih ke gas alam.
Komitmen PGN bagi Industri Kuliner Area Head PGN Palembang, Braman Setyoko, menyatakan bahwa PGN berkomitmen mendukung industri kuliner dengan energi ramah lingkungan dan biaya lebih rendah. Sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE), PGN berupaya memperluas jaringan gas alam di Sumatera Selatan. PGN menyediakan fasilitas kalibrasi meter untuk memastikan keakuratan penggunaan gas oleh pelanggan.
Dengan efisiensi dan stabilitas yang ditawarkan, jaringan gas alam PGN telah mendorong pertumbuhan dan peningkatan produktivitas pelaku usaha kuliner di Palembang, menciptakan dampak positif bagi bisnis lokal.