Peran Santri: Pilar Kekuatan untuk Mewujudkan Indonesia yang Harmonis
Peran Santri Pilar Kekuatan, Mewujudkan Indonesia Harmonis--Foto: freepik
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Prof. Syamsul Ma’arif dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menekankan pentingnya kontribusi santri dalam mendukung kebijakan pemerintahan Indonesia.
Ia menggarisbawahi bahwa santri tidak hanya menguasai aspek keagamaan, tetapi juga memahami nilai-nilai kemajemukan yang menjadi ciri khas Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
"Santri merupakan representasi kemampuan bangsa dalam mengelola perbedaan demi menciptakan masa depan yang lebih baik, demokratis, harmonis, dan toleran," ungkap Prof. Syamsul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada hari Rabu.
Ia menyadari tantangan besar yang dihadapi dalam menjalankan pemerintahan di tengah keragaman yang luas, baik dari segi wilayah maupun masyarakat.
BACA JUGA:Menyambut Amunisi Baru: Ole Romeny, Jairo Riedewald, dan Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia
BACA JUGA:Kemenlu Pastikan 69 WNI dari Filipina Bukan Korban Perdagangan Manusia
Meski demikian, Prof. Syamsul optimis bahwa transisi dan proses pemerintahan saat ini dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Ia mendorong agar santri lebih aktif terlibat dalam pembangunan bangsa, mengingat mereka, yang sering disebut sebagai 'kaum sarungan', memiliki perspektif unik yang bisa memperkaya dunia politik Indonesia.
Melalui peran santri, lanjutnya, diharapkan Indonesia dapat membangun kehidupan berbangsa yang lebih bermartabat, demokratis, religius, dan harmonis.
"Sumbangsih santri dalam memperkuat proses demokrasi akan menghasilkan masyarakat yang lebih madani," jelasnya.
BACA JUGA:Mendapatkan Uang Sambil Mengisi Survei, Panduan Lengkap Survimo!
BACA JUGA:Mobil Plat Merah Asal Pagaralam Seruduk Buntut Innova di Prabumulih; Nasib Sopir Mengenaskan
Mengenai kabinet baru yang terbentuk, Prof. Syamsul juga menekankan pentingnya rekrutmen yang mencerminkan keberagaman suku, agama, dan golongan di Indonesia.
"Prinsip meritokrasi, yaitu menekankan kemampuan individu, harus tetap diutamakan," tambahnya.